Batuk dan Infeksi Paru Berulang Bisa Jadi Tanda Anak Terpapar Asap Rokok, Ini Penjelasan Dokter
Batuk dan pilek berulang pada anak bisa menjadi indikasi adanya paparan zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Batuk dan pilek sering kali dianggap sebagai penyakit ringan yang wajar dialami anak-anak. Namun, ketika kondisi ini terjadi berulang, apalagi sampai membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit, orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan.
Salah satu penyebab yang kerap luput dari perhatian adalah paparan asap rokok dan vape, termasuk residu asap yang menempel di pakaian atau benda di sekitar anak (dikenal sebagai third-hand smoke).
Dokter Spesialis Anak, dr. Imyadelna Ibma Nila Utama, Sp.A, menyampaikan bahwa batuk dan pilek berulang pada anak bisa menjadi indikasi adanya paparan zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang.
“Efek awalnya memang batuk pilek biasa. Tapi kalau sering kambuh, sampai anak bolak-balik dirawat karena infeksi paru, bahkan harus pakai oksigen atau masuk ICU, itu tanda serius,” ungkapnya dalam talkshow Kementerian Kesehatan, Minggu (15/6/2025).
Baca juga: Mendagri Tito Instruksikan Kepala Daerah Perbanyak Kawasan Hijau Bebas Rokok
Padahal, tak jarang anak-anak yang mengalami kondisi tersebut justru memiliki status gizi baik, imunisasi lengkap, dan mengonsumsi vitamin secara rutin. Namun, tetap saja mereka rentan terserang infeksi saluran napas.
Menurut dr. Imyadelna, asap rokok dapat merusak silia, yaitu rambut halus di saluran pernapasan yang berfungsi menyaring kuman. Ketika fungsi ini terganggu, kotoran dan mikroba bisa langsung masuk ke paru-paru, memicu infeksi yang sulit dicegah.
Bahaya Paparan Tidak Langsung: Third-Hand Smoke
Masih banyak orang tua atau anggota keluarga yang merasa aman merokok di luar rumah atau ruangan terpisah dari anak. Padahal, menurut dokter, paparan asap rokok tidak hanya terjadi secara langsung.
Residu asap rokok bisa menempel di pakaian, kulit, rambut, sofa, bahkan dinding—dan tetap membahayakan anak-anak yang menghirup partikel-partikel ini saat bermain atau dipeluk orang dewasa yang merokok.
“Merokok di luar ruangan tidak cukup. Asap dan residunya tetap terbawa masuk ke rumah, dan anak bisa menghirupnya. Jika anak sering batuk atau dirawat karena infeksi paru, kemungkinan paparan asap harus dievaluasi,” tegasnya.
Melihat dampak jangka panjang terhadap saluran pernapasan anak, dokter menyarankan penghentian total kebiasaan merokok, terutama di rumah atau lingkungan tempat anak beraktivitas.
"Kalau memang ingin melindungi anak, satu-satunya cara ya berhenti merokok. Gak ada pengecualian. Jangan sampai anak yang harus bolak-balik ke rumah sakit karena ulah orang dewasa,” pungkas dr. Imyadelna.
Waspada Jika Anak Sering Sakit
Jika anak menunjukkan gejala batuk pilek berulang, sesak napas, atau sering mengalami infeksi paru-paru hingga harus dirawat di rumah sakit, penting bagi orang tua untuk melakukan evaluasi lingkungan rumah apakah ada anggota keluarga yang merokok?, apakah anak berpotensi terpapar asap atau residu rokok?
Langkah terbaik adalah menciptakan lingkungan bebas asap rokok—bukan hanya untuk perokok aktif, tapi terutama demi melindungi kesehatan dan masa depan anak-anak yang belum mampu melindungi dirinya sendiri.
Lagi Musim Flu, Ini Tips Sederhana Cegah Penularan pada Anak, Tak Cuma Pakai Masker |
![]() |
---|
Pria di Lamandau Kalteng Tenggak 18 Saset Obat Batuk Cair Lalu Tusuk Ibunya hingga 30 Tusukan |
![]() |
---|
Lagi Batuk Pilek, Bagaimana Cara Membedakan Itu Sakit Covid-19, Flu, RSV, Alergi dan Asma? |
![]() |
---|
Punya Kebiasaan Cium Kaus Kaki Kotor, Pria di China Terkena Infeksi Jamur Paru-Paru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.