Selasa, 7 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Cara Ahli Kanker Dunia Tangani Pasien agar Punya Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Studi berbasis populasi menyatakan bahwa kejadian kanker yang berat cenderung akan menimpa satu kelompok individu daripada kelompok lainnya.

Rina/Tribunnews
ONCOLOGY SUMMIT - Kegiatan Siloam Oncology Summit ke-5 di Jakarta, Sabtu (17/5/2025) yang digelar MRCCC. Dibuka oleh Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta, dr. Aldrin N. Pancaputra, Wakil kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKi Jakarta Dwi Oktavia, CEO Siloam Hospital Group, Caroline Riady, Executive Director MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Dr Edy Gunawan, MARS. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Ahli kanker dari Cancer Center, di Houston, Texas, Amerika Serikat Prof. Dr. Deborah A. Kuban M.D dari MD Anderson membagikan pengalamannya, menangani pasien kanker agar mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.

Penanganan itu, disebutnya perlu melibatkan tim multidisiplin.

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Siloam Oncology Summit ke-5  yang digelar MRCCC di Jakarta, Sabtu (17/5/2025).

Ia menyampaikan, kolaborasi adalah kunci dalam penanganan yang dilakukan oleh tim multidisiplin.

Baca juga: Berjuang Melawan Penyakit Kanker, Nunung Sempat Diajak Meditasi oleh Mendiang Titiek Puspa

Perawatan ini berpusat pada pasien, dan memerlukan sebuah tim.

Ada beberapa interaksi dalam perawatan multidisiplin yang harus dipahami.

Seperti memerlukan pengalaman profesional yang beragam mulai dari ahli bedah onkologi, ahli onkologi, diagnostik, patologi, oncomedicine, radiasi.

"Belum lagi perawat onkologi, riset, psikososial, yang akan bersinggungan dengan kebutuhan pasien untuk pengambilan keputusan terbaik. Perawatan ini harus dikoordinasikan dan tidak linier,” jelas Prof. Deborah.

Manfaat pendekatan multidisiplin dalam penanganan kanker berupa:

1. Pendekatan dilakukan secara tim yang merupakan gabungan dari berbagai ahli.

2. Mengurangi fragmentasi atau keputusan yang dilakukan secara terpisah.

3. Mengurangi tindakan dan layanan yang tidak perlu, termasuk biaya yang tidak perlu.

4. Memperbaiki komunikasi dokter dan pasien.

5. Mempersingkat waktu diagnosis hingga terapi potensi hasil yang lebih baik.

“Melalui pendekatan multidisiplin ini, hasilnya sangat luar biasa dan manfaatnya banyak sekali,” tegas Prof. Deborah.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved