Senin, 29 September 2025

Menkes Sindir Teori Konspirasi Anti-Vaksin: Adik-adik Lengannya Mulus, Tak Kenal Cacar karena Vaksin

Menkes Budi Gunadi Sadikin secara lugas menyindir narasi-narasi anti-vaksin yang dinilainya merugikan masyarakat & bertentangan dengan bukti ilmiah.

Penulis: Igman Ibrahim
istimewa
SINDIRAN MENKES - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka Jakarta, pada Rabu, 5 Februari 2025. Menkes Budi Gunadi Sadikin secara lugas menyindir narasi-narasi anti-vaksin yang dinilainya merugikan masyarakat & bertentangan dengan bukti ilmiah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin kembali menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai kunci utama dalam mengakhiri pandemi, sekaligus menanggapi maraknya teori konspirasi yang menyudutkan program vaksin.

Baca juga: Menkes Bicara Tugas Kemenkes, Menjaga Orang Tetap Sehat, Bukan Mengobati yang Sudah Sakit

Dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025), Menkes Budi secara lugas menyindir narasi-narasi anti-vaksin yang dinilainya merugikan masyarakat dan bertentangan dengan bukti ilmiah.

“Kenapa COVID sekarang bisa kita kendalikan? Vaksin. Lepas dari segala macam teori konspirasi, yang bilang vaksin COVID itu ada chip-nya dan lain-lain,” tegas Budi.

Vaksin Bukan Konspirasi, Tapi Bukti Ilmiah

Budi menekankan bahwa berbagai pandemi besar sepanjang sejarah hanya bisa dihentikan melalui penemuan dan distribusi vaksin secara massal. 

Baca juga: Kepala BPOM RI:  Uji Klinik Fase 3 Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia Diawasi oleh WHO

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak 2020 adalah salah satu contoh nyata dari efektivitas vaksin.

“Secara sains, semua pandemi kalau diketemukan vaksinnya, itu berhenti. Contohnya kita alami COVID,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga menyebutkan penyakit cacar sebagai bukti konkret. Dulu menjadi momok mematikan, kini cacar nyaris tak ditemukan lagi berkat keberhasilan program vaksinasi global.

Generasi Muda Lengannya Mulus, Tak Lagi Tahu Cacar Berkat Vaksin

Orang-orang mengantre untuk menerima vaksin cacar monyet sebelum pembukaan situs vaksinasi massal baru di Kampus Pendidikan Bushwick di Brooklyn pada 17 Juli 2022, di New York City. - New York, di Pantai Timur AS, telah memberikan atau menjadwalkan 21.500 vaksin dan berharap untuk mempercepat prosesnya, menjanjikan lebih dari 30.000 suntikan untuk seluruh negara bagian. (Photo by Kena Betancur / AFP)
Orang-orang mengantre untuk menerima vaksin cacar monyet sebelum pembukaan situs vaksinasi massal baru di Kampus Pendidikan Bushwick di Brooklyn pada 17 Juli 2022, di New York City. - New York, di Pantai Timur AS, telah memberikan atau menjadwalkan 21.500 vaksin dan berharap untuk mempercepat prosesnya, menjanjikan lebih dari 30.000 suntikan untuk seluruh negara bagian. (Photo by Kena Betancur / AFP) (AFP/KENA BETANCUR)

Menkes Budi bahkan mengajak hadirin membandingkan kondisi fisik generasi terdahulu dan sekarang.

“Dulu ada pandemi mengerikan, namanya cacar. Bahu saya masih ada bekas goresan vaksinnya. Tapi adik-adik sekarang lengannya mulus, karena mereka tidak kena cacar. Itu bukti vaksin bekerja,” kata dia.

Sindiran untuk Teori Konspirasi: Stop Sebarkan Ketakutan


Pernyataan Menkes ini muncul di tengah maraknya hoaks dan teori konspirasi yang menyerang program vaksinasi terbaru, termasuk uji klinis vaksin TBC yang tengah dikembangkan dengan metode baru.

Narasi-narasi seperti “vaksin mengandung chip” atau “agenda tersembunyi” dinilai menghambat edukasi publik dan memperburuk tingkat kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan.

“Narasi seperti itu membuat masyarakat tidak sehat. Padahal vaksinasi itu bagian dari ilmu pengetahuan, bukan teori fiksi,” pungkas Budi.


Vaksin bukan hanya menyelamatkan individu, tapi juga melindungi masyarakat secara kolektif melalui herd immunity. Dalam konteks pandemi, kecepatan vaksinasi menjadi pembeda antara pemulihan dan krisis berkepanjangan.

Kemenkes pun terus mendorong edukasi publik agar masyarakat lebih memahami manfaat vaksin dan tak mudah terprovokasi oleh narasi sesat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan