Kemenkes Luncurkan Program Pertolongan Pertama Serangan Jantung untuk Daerah-daerah Terpencil
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI meluncurkan program FASTEMI (Farmako Invasif Strategi Tatalaksana ST Elevation Myocardial Infarction/STEMI).
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Program FASTEMI, yang dimulai sejak November 2023, mengalami percepatan pada Maret-April 2024.
Perluasan pilot project FASTEMI direncanakan menyasar 34 provinsi di Indonesia—dengan melibatkan 34 rumah sakit pengampu yang akan membimbing Puskesmas-Puskesmas di wilayahnya.
“Khususnya, pelatihan pemberian fibrinolitik, ya. Jadi, mereka akan diberi pelatihan cara memberikan obat tenecteplase."
"Kedua, selain diberikan obat tenecteplase, Puskesmas juga akan disiapkan perangkat-perangkat untuk pertolongan kegawatdaruratan," kata dia.
Beberapa perangkat pertolongan kegawatdaruratan untuk pasien jantung yang akan didistribusikan ke Puskesmas di seluruh Indonesia meliputi defibrillator atau Automated External Defibrillator (AED), alat EKG, dan obat-obatan yang diperlukan untuk penanganan serangan jantung seperti heparin, enoxaparin, clopidogrel, dan aspirin.
Ekonom Ingatkan Pemerintah, Minimnya Sosialisasi Kebijakan Bisa Munculkan Resistensi Masyarakat |
![]() |
---|
Stres dan Cemas Berlebihan karena Demo Rusuh, Ini Cara Akses Layanan Konseling Gratis dari Kemenkes |
![]() |
---|
Deteksi Kanker di Indonesia Makin Canggih, Kemenkes Berharap Bisa Gaet Pasien dari Mancanegara |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap Kemenkes Soal Penyebab Kematian Balita di Sukabumi, Bukan Cacingan, Tapi Sepsis |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, 20 Juta Orang Sudah Ikut Cek Kesehatan Gratis, Ini Temuannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.