Senin, 29 September 2025

Amankah Sering Minum Obat Warung untuk Tangani Migrain? Begini Penjelasan Dokter

Mengonsumsi obat ini biasanya juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada migrain dan untuk menangani migrain tetap harus dicari pencetus utamanya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Freepik
Ilustrasi migrain - Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala parah yang sering terjadi berulang dan biasanya migrain disertai dengan gejala lain seperti sensitivitas terhadap cahaya, suara, atau bau 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala parah yang sering terjadi berulang. 

Biasanya migrain disertai dengan gejala lain seperti sensitivitas terhadap cahaya, suara, atau bau. 

Saat alami kekambuhan, migrain dapat menimbulkan rasa nyeri tertahan. 

Akibatnya, migrain dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Sehingga tidak jarang masyarakat membeli obat pereda nyeri yang dijual di warung. 

Lantas, amankah mengonsumsi obat warung untuk atasi migrain dalam jangka panjang? 

Dokter Spesialis Neurologi RS Pondok Indah Pondok Indah, dr. Andre Sp. N beri penjelasan. 

Baca juga: Sakit Kepala Migrain Bisa Sembuh Total

Ia mengungkapkan jika penggunaan obat warung seperti jenis parasetamol sebenarnya masih diperbolehkan. 

Mengonsumsi obat ini biasanya juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada migrain

"Memang banyak orang-orang di sekitar sakit kepala langsung beli obat warung. Migrain dapat dibantu obat warung seperti paracetamol,” ucap dr. Andre dalam Media Interview RS Pondok Indah Group, Selasa (25/6/2024).

Namun, penggunaan obat warung jangka panjang tidak dianjurkan. 

Pertama, untuk menangani migrain tetap harus dicari pencetus utamanya. 

"Tetapi yang perlu dipahami migrain individual, harus dicari pencetusnya dan dihindari. Karena kalau tidak dihindari nyeri kepala akan tetap kambuh," imbuhnya. 

Selain itu, migrain yang tidak tertangani dengan benar bisa berubah menjadi kronik. 

"Jadi migrain yang berlarut-larut lebih 15 kali serangan kepala dalam tiga bulan itu kita katakan kronik migrain," jelasnya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan