Senin, 29 September 2025

Penyakit Autoimun Rentan Dialami Perempuan, Begini Alasannya 

Ketika terserang organisme asing, sistem kekebalan tubuh akan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan dan mencegah terjadinya penyakit.

Tribun Bali - Tribunnews.com
Ilustrasi penyakit autoimun 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit autoimun adalah situasi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. 

Umumnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan organisme asing misalnya bakteri atau virus. 

Ketika terserang organisme asing, sistem kekebalan tubuh akan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan dan mencegah terjadinya penyakit.

Baca juga: Imbas Idap Autoimun, Denise Chariesta Pilih Proses Persalinan Secara Caesar: Takut Bengek

Terkait hal ini, ternyata perempuan lebih berisiko mengalami penyakit autoimun.

Hal ini diungkapkan oleh Chairman of ALIVE sekaligus Dokter Penyakit Dalam Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI sebagai Chairman of ALIVE.

"Orang yang lebih rentan itu genetik pertama. Setelah geneti, faktor keturunan, biasanya wanita yaitu 8 banding 1. Atau 9 banding 1 untuk penyakit autoimun," ungkapnya dalam launching Allergy Immunology Autoimmune & Vaccine Clinic (ALIVE) di Tanggerang, Rabu (31/1/2024).

Lebih lanjut ia pun menjelaskan apa alasannya. 

Ini dikarenakan adanya pengaruh hormon estrogen pada perempuan

"Karena faktor estrogen, hormon pada perempuan, lebih berpengaruh untuk kejadian autoimun. Wanita produk estrogen lebih tinggi dari pada pria," jelasnya. 

Baca juga: Benarkah MSG Bahaya bagi Tubuh? Ini Kata Pakar Gizi 

Oleh karena itu perempuan, banyak terkena autoimun. 

Selain itu, faktor pemicu lainnya adalah lingkungan. 

"Seperti kondisinya misal gaya hidup, banyak makan zat warna dan gluten. Suatu protein yang terdapat di tepung terigu, gandum, oatmilk dan sebagainya," jelas dr Iris. 

Sehingga tepung terigu gandum diganti tepung tapioka, tepung sagu hingga tepung beras.

"Saya kira dengan gaya hidup benar, penyakit autoimun bisa lebih terkontrol," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan