Minggu, 5 Oktober 2025

Cara Penanganan Rabies pada Hewan dan Manusia, Kenali Ciri-ciri jika Terkena Infeksinya

Berikut cara penanganan Rabies pada hewan dan manusia, kenali ciri-cirinya jika terkena infeksinya, upaya yang dilakukan ketika terjadi risiko tinggi.

via Daily Mail
Ilustrasi anjing rabies - Berikut cara penanganan Rabies pada hewan dan manusia, kenali ciri-cirinya jika terkena infeksinya, upaya yang dilakukan ketika terjadi risiko tinggi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut cara penanganan Rabies pada hewan dan manusia, kenali ciri-cirinya jika terkena infeksinya.

Jika hewan atau manusia terkena infeksi Rabies, maka memerlukan cara penanganan yang tepat.

Baik penanganan Rabies saat pertama kali hewan terkena virusnya, hingga upaya yang dilakukan ketika terjadi risiko tinggi.

Rabies adalah penyakit zoonosis yang penularannya diakibatkan oleh virus rabies dari hewan berdarah panas kepada manusia.

Jika tidak segera dilakukan penanganan, Rabies dapat menyebabkan kematian.

Berikut beberapa saran cara penanganan Rabies pada hewan dan manusia, mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Rabies Bisa Fatal jika Tidak Segera Ditangani, Berikut Definisi, Gejala, hingga Cara Penanganannya

Cara Penanganan Rabies pada Hewan

  1. Segera lapor kepada petugas kesehatan hewan di Dinas yang membidangi kesehatan hewan setempat untuk diobservasi atau diamati selama 14 hari
  2. Ikat dan atau kandangkan hewan penular rabies
  3. Jika hewan penular rabies dibawa keluar rumah maka perlu dilengkapi pengaman mulut (dibrongsong)
  4. Vaksinasi hewan penular rabies secara berkala

Cara Penanganan Rabies pada Manusia

  1. Cuci luka gigitan secepatnya dengan sabun atau deterjen pada air mengalir selama 15 menit
  2. Lalu diberi antiseptik seperti obat merah dan sejenisnya
  3. Segera pergi ke Rabies Center (Puskesmas atau Rumah Sakit) untuk dilakukan kembali pencucian luka
  4. Dapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi
  5. Berikan Serum Anti Rabies (SAR) seusai indikasi penanganan Iuka gigitan
  6. Sesegera mungkin setelah terpapar hewan rabies, efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian.

Baca juga: Cara Penularan Rabies serta Langkah Pencegahannya

Jenis Serum Ati Rabies

Pemberian serum anti rabies dikhususkan untuk luka risiko tinggi atau luka kategori III yang disebabkan oleh hewan yang terindikasi tinggi rabies.

Serum anti rabies diberika memberikan untuk kekebalan pasif dalam 7 hari pertama dimana pada masa itu belum terbentuk imunitas terhadap virus rabies.

Adapun dua jenis serum anti rabies, yaitu:

1. Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/ HRIG)

Serum ini diberikan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0

Pemberian serum homolog tidak memerlukan pemeriksaan skin test terhadap penderita sebelumnya.

2. Serum Heterolog

Serum heterolog yang digunkan merupakan serum yang berasal dari serum kuda yaitu Equine Rabies Immunoglobulin (ERIG).

Waktu pemberian serum heterolog dilakukan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0.

Menurut Kemenkes, tidak semua orang yang tergigit hewan berdarah panas akan dapat tertular virus rabies.

Namun, apabila sudah timbul sejumlah gejala yakni takut air, takut angin, takut suara dan cahaya, maka dapat dipastikan kondisi orang tersebut sudah kritis hingga mengarah ke kematian.

Gejala yang timbul pada seseorang yang terinfeksi rabies sangatlah mirip dengan flu dan bisa berlangsung selama beberapa hari.

Oleh karena itu mari kenali gejala penyakit Rabies pada hewan dan manusia, agar dapat mencegahnya.

Baca juga: Jenis Vaksin Anti Rabies, Lengkap dengan Waktu Pemberiannya

Ciri-Ciri Rabies pada Hewan

1. Rabies yang tenang

  • Hewan yang terkena rabies ciri-cirinya:
  • Bersembunyi ditempat gelap dan sejuk.
  • Tidak mampu menelan,
  • Mulut selalu terbuka,
  • Air liur keluar berlebihan,
  • Kejang-kejang,
  • Terjadi kelumpuhan
  • Kematian dalam waktu singkat

2. Rabies yang ganas

Ciri-Ciri Rabies pada Manusia

1. Stadium Permulaan (Prodormal)

- Tubuh lemah dan lesu,

- Nafsu makan berkurang,

- Sulit tidur,

- Demam hingga muntah,

- Sakit kepala berat,

- Nyeri tenggorokan dan mual

2. Stadium Rangsangan (Sensoris)

- Tubuh merasa nyeri

- Rasa panas disertai kesemutan pada luka gigitan,

- Merasa cemas dan reaksi berlebih terhadap rangsang sensorik

3. Stadium Gila (Eksitasi)

- Berteriak-riak dan menjambak-jambak rambut,

- Takut air, takut cahaya, takut suara

- Air liur berlebihan,

- Cairan tubuh serta berlebihan air mata

4. Stadium Lumpuh (paralisis)

- Mulut menganga,

- Lumpuh mulai dari kaki,

- Susah bernafas,

- Lalu meninggal 4-6 hari setelah gejala pertama muncul.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved