Pengobatan yang Tidak Tepat Bisa Picu Cedera Saat Olahraga Berulang, Begini Penjelasan Dokter
Pengobatan yang tidak tepat, ternyata bisa picu cedera berulang saat berolahraga.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Risiko alami cedera sangat penting diwaspadai saat berolahraga.
Pengobatan yang tidak tepat, ternyata bisa picu cedera berulang saat berolahraga.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama RS Royal Progress dr. Ivan Ruliff Setiadarma, MM.
Baca juga: Mau Ikut Lomba Lari 10K? Berikut Tips Agar Terhindar dari Cedera
Menurutnya, saat cedera bukan hanya rasa sakit saja yang dihilangkan tapi juga dicari tahu apa penyebabnya.
Sehingga, setelah diketahui penyebab cedera, pasien bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
"Nomor satu nyeri tapi yang dicari bukan nyeri, penyebabnya apa sih. Karena menjadi masalah utama. Sementara masalah awam cedera cari penanganan profesional," ungkapnya pada acara perayaan di RS Royal Progress dalam rangka ulang tahun ke 9 Royal Sports Medicine Centre di Jakarta Utar, Jumat (26/5/2023).
Rasa sakit kata dr Ivan bisa saja dihilangkan.
Baca juga: Cedera Saat Berolahraga, Penanganan Tak Tepat Bisa Picu Cedera Berulang, Risikonya Lebih Parah
Tapi kalau otot dan tulang alami kerusakan dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, cedera berulang bisa saja terjadi.
Cedera berulang ini pun berisiko dapat lebih parah dari sebelumnya.
"Itu kan membuat lebih parah lagi kemudian harinya. Kembali cedera, biasanya reborn, dua kali lebih parah dan sulit ditanganinya," paparnya lagi.
Lebih lanjut, Dr. dr. Bobby N. Nelwan, SpOT (K)Direktur Klinik Royal Sports Medicine Centre, mengungkapkan jika rasa nyeri sebenarnya adalah alarm tubuh pada otak untuk melaporkan jika ada yang sakit.
Namun, senada dengan dr Ivan, ia menganjurkan untuk tidak sekadar menghilangkan rasa sakit saja, tapi harus dicari penyebabnya.
"Jangan matikan nyerinya saja. Tapi kita harus cari penyebabnya. Jadi kita mematikan nyerinya dengan obat-obatan dan mencari, mengatas masalah penyebab nyerinya," kata dr Bobby.
Contohnya, cedera atau nyeri pada lutut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.