Apakah BPA Bisa Menyebabkan Kanker? Dokter Ungkap 3 Penyebab Kanker Terbanyak di Indonesia
Prof dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD-KHOM menyatakan mayoritas kanker disebabkan oleh 3 faktor yang berkaitan dengan gaya hidup.
Dr Aswin melanjutkan, kandungan BPA dalam galon guna ulang hanya 0,001 dari ambang batas yang bisa mengganggu.
"Disebutkan, butuh 10 ribu galon dalam satu waktu untuk bisa mencapai jumlah tersebut. Jadi memang tidak perlu khawatir untuk menggunakan galon sehari-hari," ujarnya.
Secara umum, zat-zat kimia yang masuk ke tubuh akan dibersihkan melalui berbagai mekanisme. Misalnya melalui detoksifikasi di liver (hati), dan dibuang oleh ginjal melalui urine.
"Untuk BPA, akan didetoks di liver. Jadi dalam jumlah kecil tidak berbahaya karena akan didetoksifikasi, sehingga tidak masuk ke peredaran darah," tutur dr Aswin.
Baca juga: Pendapat Pakar Soal Regulasi BPA, Mayoritas Ingin Lindungi Kesehatan Masyarakat
Artinya, BPA yang masuk ke tubuh sehari-hari dalam jumlah kecil tidak akan terakumulasi, sehingga potensinya sangat minim untuk bisa menimbulkan endocrine disruption.
"Yang berpotensi mengganggu adalah yang masuk dalam jumlah yang sangat besar dalam satu waktu, bukan akumulasi selama puluhan tahun," tegas dr Aswin.
Dalam skala global, tidak ada hubungan kausalitas yang kuat antara BPA dengan berbagai penyakit, seperti kanker dan gangguan endokrin.
"Tidak seperti rokok dengan kanker paru, atau virus HPV dengan kanker serviks, yang memang secara etiologi hubungan kausalitasnya sangat kuat," papar dr Aswin.
Belum ada satu studi pun yang berhasil menemukan kausalitas antara BPA dengan gangguan kesehatan.
"Baru ada dalam tingkat mencit, atau studi sel di lab. Itu tidak bisa membuat kita berkesimpulan bahwa BPA merupakan penyebab dari kanker ataupun gangguan endokrin dan hormon," imbuhnya.
Dr Aswin menekankan, banyak sekali faktor yang bisa berpotensi menimbulkan gangguan endokrin dan hormon.
"Ada hal-hal yang lebih penting untuk diperhatikan. Terutama sekali gaya hidup," ujarnya.
Pola makan dengan prinsip gizi seimbang, serta berolahraga secara teratur, adalah cara yang sangat baik untuk menjaga kesehatan metabolisme, kadar hormon, dan endokrin kita," ungkap dia.