Mengenal Penyakit Kawasaki yang Kerap Menyerang Balita
Menurut Dokter Spesialis Anak Dr dr Sri Lilyjanti SpA(K), penyakit Kawasaki yang sering terjadi pada anak.ditandai dengan adanya demam akut.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viral di media sosial balita yang mengidap penyakit Kawasaki.
Dikutip dari akun TikTok @Ibuyumna penyakit yang terbilang langka ini diawali oleh putrinya dengan gejala awal berupa demam. Lantas apa itu penyakit Kawasaki?
Diketahui jika Penyakit Kawasaki biasanya menyebabkan peradangan pada arteri koroner, yang memasok darah kaya oksigen ke jantung.
Baca juga: Viral Curhat Ibu yang Anak Balitanya Idap Penyakit Kawasaki, Dari Demam, Ruam dan Bibir Pecah-pecah
Selain berdampak pada arteri, penyakit kawasaki juga mengenai kelenjar getah bening. Sehingga kerap disebut sindrom kelenjar getah bening, kulit, serta membran mukosa pada mulut, hidung, dan tenggorokan.
Menurut Dokter Spesialis Anak Dr dr Sri Lilyjanti SpA(K), penyakit Kawasaki yang sering terjadi pada anak.
Penyakit ini ditandai dengan adanya demam yang bersifat akut.
"Hal ini dikarena pantogen penyakit Kawasaki merupakan suatu respons abnormal dari sistim imun yang diinisiasi oleh proses infeksi sebelumnya," ungkapnya pada kanal YouTube Sehat Jantung Anak Indonesia, Rabu (21/9/2022).
Kasus penyakit Kawasaki sendiri, kata dr Lily pertama kali dilaporkan oleh Kawasaki tahun 1974, saat kongres di Hawai.
Penyakit kawasaki merupakan penyakit jantung didapat terbanyak pada anak dengan negara maju.
Komplikasi serius yang bisa didapat akibat coronary artery aneursym, dengan insiden sebsar 15-20 persen dari total kasus penyakit Kawasaki.
Baca juga: Penyakit Kawasaki dan Covid-19 pada Anak-anak Dapat Disembuhkan
"Secara epidemiologi, 76 persen kasus penyakit kawasaki ini sering terjadi pada anak balita. Di bawah usia 5 tahun dengan angka kejadian 25 tiap seratus ribu anak di daerah endemis," papar dr Lily lagi.
Dominasi tersering adalah pada usia 1-2 tahun pertama kehidupan. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia. Termasuk Asia Pasifik, Australia dan Amerika Utara.

Lelaki lebih banyak dari pada perempuan dengan rasio antara 1,5-1,7: 1. Selain itu, kata dr Lily, penyakit Kawasaki sangat berkaitan dengan puncak musim tertentu.
Terutama musim dingin dan awal musim semi. Namun, angka kejadian bervariasi tiap daerah. Saat ini negara dengan pengidap penyakit Kawasaki tertinggi ada Jepang, Korea dan Taiwan.
Sehingga ada pandangan, jika penyakit ini dipengaruhi oleh gen atau ras tertentu.
Di Indonesia sendiri ditemukan rasio penyakit Kawasaki lebih tinggi terjadi pada laki-laki yaitu 4,6: 1.
Baca juga: 15 Anak Masuk ICU dengan Gejala Misterius, Perpaduan Corona dan Penyakit Kawasaki
"Penyebab penyakit kawasaki hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Beberapa riwayat infeksi seperti campak atau Adenovirus, diduga berperan terhadap munculnya penyakit Kawasaki," papar dr Lily lagi.
Hal ini juga mendasari patalogi terjadi disebabkan adanya ketidakseimbangan Th1 dan Th2 meningkatkan sitokin inflamasi. Selain itu kata dr Lily, infeksi virus Corona diduga berperan penting dengan penyakit kawasaki.
Perjalanan penyakit ini setidaknya dibagi menjadi tiga fase. Fase akut, fase sub akut dan fase convalesen. Lebih lanjut, dr Lily menyampaikan kriteria diagnosis penyakit Kawasaki sesuai rekomendasi AHA 2004.
Di antaranya terjadi demam menetap lebih lima hari. Lalu muncul gejala yang menyertai. Bibir dan lidah kering, kemerahan, serta pecah-pecah.
Lalu ruam kemerahan muncul di hampir seluruh bagian tubuh. Telapak tangan dan kaki membengkak, serta memerah. Selanjutnya Mata memerah, tanpa disertai keluarnya cairan. Dan ada muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening.