Kesehatan
Gejala dan Ciri-ciri Virus Hendra, Ini Penjelasan Kenapa Manusia Bisa Terinfeksi Virus Hendra
Simak inilah gejala atau ciri-ciri virus hendra, penyakit langka yang ditularkan dari kuda yang terinfeksi ke manusia.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini gejala atau ciri-ciri virus hendra, penyakit langka yang ditularkan dari kuda yang terinfeksi ke manusia.
Dikutip dari CDC, Virus Hendra (HeV) merupakan anggota famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus.
HeV pertama kali diisolasi pada tahun 1994 dari spesimen yang diperoleh selama wabah penyakit pernapasan dan neurologis pada kuda dan manusia di Hendra, pinggiran kota Brisbane, Australia.
Penyakit ini berkaitan dengan virus Nipah, spesies lain dalam genus Henipavirus.
Baca juga: Mengenal Virus Hendra, Penyakit Langka yang Ditularkan dari Kuda ke Manusia
Baca juga: Gejala Hepatitis Akut Menurut Kementerian Kesehatan, Total 14 Kasus di Indonesia
Reservoir alami virus Hendra telah diidentifikasi sebagai flying fox (kelelawar dari genus Pteropus).
Sejak tahun 1994 hingga 2013, infeksi virus Hendra pada manusia masih jarang terjadi; hanya tujuh kasus yang dilaporkan.
Perlu diketahui, kasus yang dilaporkan di Australia semuanya terjadi pada orang yang memiliki kontak dekat dengan kuda yang terinfeksi.
Gejala dan ciri-ciri virus Hendra pada kuda:
1. Lendir hidung berbusa
2. Suhu tinggi
3. Detak jantung cepat
4. Berkeringat
5. Kejang otot dan kedutan
6. Kelemahan otot
7. Kesulitan keseimbangan
8. Kerusakan yang cepat
Gejala dan ciri-ciri virus Hendra pada manusia:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Batuk kering
4. Sakit tenggorokan
5. Kesulitan bernafas
6. Pusing
7. Kantuk yang tidak biasa
8. Kebingungan
Baca juga: Perlu Diwaspadai, Virus Hendra Punya Risiko Fatalitas Tinggi
Baca juga: 49 Sapi Asal Probolinggo Jatim Ditolak Masuk Jawa Barat Karena Bergejala PMK
Jika terjadi infeksi, pasien harus menjalani masa inkubasi antara 5 hingga 16 hari, atau bahkan hingga 21 hari.
Dalam jangka waktu tersebut, hasil penelitian membuktikan bahwa virus tidak bisa lagi menular ke orang lain.
Para ilmuwan percaya bahwa reservoir (inang) virus Hendra di Australia adalah kelelawar buah (flying fox), yang tampaknya membawa virus tanpa menderita efek buruk apa pun, dan mengeluarkan virus dalam urinnya.
Bagaimana tepatnya ditularkan dari kelelawar ke kuda tidak diketahui.
Satu teori adalah bahwa kuda menelan rumput atau buah yang terkontaminasi dengan urin kelelawar yang terinfeksi, kotoran atau air liur.
Virus dalam cairan tubuh kuda (termasuk darah, urin, air liur atau cairan hidung) kemudian dapat ditularkan ke seseorang selama kontak dekat.
Untuk itu, pengenalan dini penyakit pada hewan inang perantara mungkin merupakan cara paling penting untuk membatasi kasus pada manusia kedepannya.
Infeksi virus Hendra dapat dicegah dengan menghindari kuda yang sakit atau mungkin terinfeksi HeV dan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat kontak diperlukan, seperti dalam prosedur kedokteran hewan.
Lantas, bagaimana manusia bisa terinfeksi Virus Hendra?
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika virus Hendra ini sebetulnya penyakit endemi yang berasal dari jenis kelelawar yang memakan buah-buahan.
"Dan di Australia khususnya menjadi satu temuan yang sudah lama ya 1990-an. Kenapa manusia bisa terpapar Hendra ini, karena kelelawar buah sering menginfeksi kuda," ungkapnya pada Tribunnews, Selasa (17/5/2022).
Kelelawar ini mencemari makanan yang dikonsumsi kuda, sehingga dapat menginfeksi kuda dan bersifat mematikan.
Menurut Dicky, 80 persen kuda yang terinfeksi biasanya mengalami kematian.
Manusia dalam kaitan ini bisa terinfeksi karena terpapar kotoran atau jaringan kuda yang terinfeksi virus HeV.
Pada manusia pun risiko kematian saat terpapar virus Hendra adalah sebesar 70 persen, dengan kata lain 7 dari 10 orang yang terkena virus ini dapat meninggal.
Gejala pada manusia biasanya berupa demam, batuk, nyeri tenggorokan dan hampir sama dengan penyakit flu.
"Lalu disertai dengan meningitis atau peradangan pada otak. Bila berkembang menyebabkan nyeri kepala hebat, demam tinggi dan mulai dari kejang sampai koma. Itu lah yang membuat virus Hendra bersifat fatal," katanya.
Sebetulnya kasus HeV pada manusia relatif sangat jarang.
Namun yang harus diingat adalah menjaga kebersihan diri, terutama bagi mereka yang berada di peternakan kuda.
(Tribunnews.com/Latifah/Yurika/Aisyah Nursyamsi)