Berita Viral
VIRAL Bayi Baru Lahir Diberi Makan Bubur Bayi, Dokter Anak Sebut Bisa Tingkatkan Risiko Gagal Tumbuh
Sebuah video bayi baru lahir yang diberi makan biskuit oleh orang tuanya mendadak menjadi viral di media sosial.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video bayi baru lahir yang diberi makan bubur bayi oleh orang tuanya mendadak menjadi viral di media sosial.
Diketahui video tersebut awalnya diunggah di TikTok oleh akun @SulfaSllu, kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @lets.talkandenjoy pada 28 April 2022 lalu.
Namun setelah ditelusuri Tribunnews, video unggahan akun TikTok @SulfaSllu tersebut telah dihapus.
Unggahan tersebut memperlihatkan seorang bayi yang tengah diberi makan bubur bayi oleh orang tuanya.
Baca juga: Viral Aksi Polisi Asal Malang Pasang Baliho di Klaten untuk Lamar Kekasihnya
Dalam video, orang tua si bayi juga menuliskan sebuah caption.
"Baru beberapa jam lahir, mulutnya langsung minta maem milna," tulis akun TikTok @SulfaSllu dalam unggahannya.
Sementara itu akun Instagram @lets.talkandenjoy juga memberikan komentar dalam unggahannya.
"Pentingnya pendidikan pada wanita, agar kasus kaya gini enggak keulang."
"Ini sih namanya bisa beli smartphone, bisa bikin konten, tapi enggak bisa cari google atau cari informasi apa yang boleh dan enggak boleh dilakukan untuk bayi. Duhhh," tulis akun Instagram @lets.talkandenjoy.

Baca juga: Viral Pemudik Bermobil Mewah Memaki Polisi, Brigjen Pol Krishna Murti: Untung Tidak Ketemu Saya!
Tanggapan Dokter Anak
Dokter Spesialis Anak, RS Kasih Ibu Solo, dr MN Ardi Santoso SpA mengaku prihatin dengan kondisi bayi tersebut, yang diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI) sebelum waktunya.
Terlebih sang ibu menyebarkan video bayinya tersebut ke media sosial.
Sehingga ditakutkan orang-orang yang menonton akan meniru hal tersebut.
"Prihatin karena edukasi yang kurang. Apalagi ini disebarkan di media sosial."
Baca juga: Viral Aksi Rombongan Pesepatu Roda Melintas Sampai ke Tengah Jalan, Polda Metro akan Berikan Teguran
"Takutnya orang akan menerima mentah-mentah dan bukan hal baik untuk dicontohkan," kata Dokter Ardi kepada Tribunnews.com, Senin (9/5/2022).
Lebih lanjut, Dokter Ardi menyebut pemberian MPASI sebelum waktunya bisa membahayakan bayi.
Bahkan bisa meningkatkan risiko gagal tumbuh atau failure to thrive pada bayi.
"Jika diberikan lebih dini sebelum usia 4 -6 bulan bisa meningkatkan risiko gagal tumbuh atau failure to thrive," ungkapnya.
Baca juga: Video Viral Aktivitas Mencurigakan di Wilayah Ndugama, Diduga Tempat Persembunyian Egianus Kogoya
Informasi Tentang Perawatan Bayi Sudah Ada Dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes 2020
Menurut Dokter Ardi masih banyak masyarakat yang kesadaran membacanya masih rendah, termasuk para ibu yang memiliki bayi.
Karena semua informasi terkait perawatan bayi dan anak sudah ada dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes 2020.
Namun karena malas membacanya sehingga banyak ibu yang kurang pengetahuannya tentang bayi.
"Sebenarnya semua sudah ada di Buku KIA Kemenkes 2020 yang terbaru. Setiap bayi pasti mendapatkannya dan wajib untuk dibaya para ibu. Namun masyarakat kita kesadaran membacanya sangat kurang," terang Dokter Ardi.
Baca juga: Viral Perempuan Siapkan Cokelat dan Uang Puluhan Juta di Hari Lebaran: Tiap Anak Kasih 1 Gepok Uang
Oleh karena itu Dokter Ardi pun mengimbau para orang tua untuk membaca Buku KIA tersebut untuk mengetahui pengetahuan seputar bayi.
Karena dalam buku tersebut sudah diterangkan secara lengkap terkait informasi soal bayi.
Selain itu Dokter Ardi juga meminta para orang tua agar tidak mudah terpengaruh berita bohong atau hoax yang tersebar di media sosial, agar nantinya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Jangan lupa baca Buku KIA sejak dini, karena semua sudah lengkap. Ikuti panduan Buku KIA yang terbaru, dan jangan mudah terpengaruh hoax," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)