Senin, 29 September 2025

Anak dari Orang Tua Perokok Lebih Berisiko Alami Stunting

Tembakau, kata Grace, memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Bukti mengenai hal, menurut Grace, sudah cukup banyak di Indonesia.

Shutterstock
Ilustrasi anak. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO-RECFON) Grace Wangge mengungkapkan pengaruh tembakau terhadap angka stunting.

Menurutnya, anak dari orang tua perokok lebih berisiko mengalami stunting.

"Mereka yang berada di keluarga perokok, bapak ibunya merokok, anaknya memiliki risiko 5 persen lebih tinggi menderita stunting," ucap Grace dalam Webinar Kontribusi Sektor Pendidikan dalam Konvergensi Pengentasan Masalah Gizi dan Stunting Indonesia, Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, pengendalian tembakau berperan penting terhadap stunting.

Baca juga: Asupan Gizi Seimbang untuk Cegah Stunting, Dimulai dari Porsi Isi Piring

Tembakau, kata Grace, memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Bukti mengenai hal, menurut Grace, sudah cukup banyak di Indonesia.

"Jumlah rokok yang dikonsumsi per hari berkorelasi negatif dengan pengeluaran makanan bergizi," tutur Grace.

Dirinya mengatakan rokok tidak hanya menyerang kesehatan, tapi juga ekonomi.

"Imbas rokok bukan sesuatu yang sebenarnya baru, tapi entah kenapa belum bergaung dengan baik," ungkap Grace.

Selama ini, Grace mengatakan isu bahaya rokok gencar tiap tahunnya. Namun fokus masyarakat kepada kesehatan bapak.

Sedangkan di satu sisi, stunting lebih ke kesehatan ibu dan remaja putri. Dirinya mengatakan ada segmentasi antara dua isu tersebut.

"Padahal rokok dan stunting adalah isu yang melibatkan keluarga. Ini ada sedikit gap," pungkas Grace.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan