Selasa, 30 September 2025

Menstruasi Terlalu Dini Dapat Mempercepat Menopause, Bisakah Dicegah? Simak Penjelasan Dokter

Umumnya, menstruasi terjadi pada usia 10-14 tahun. Namun ada satu kasus anak perempuan usia 9 tahun sudah mengalami menstruasi.

Freepik
ilustrasi nyeri menstruasi. Menstruasi Terlalu Dini Dapat Mempercepat Menopause, Bisakah Dicegah? Simak Penjelasan Dokter 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kesehatan reproduksi perempuan perlu diketahui.

Selain dapat menekan risiko gangguan yang tidak diinginkan, perempuan bisa melakukan berbagai persiapan.

Satu di antaranya yang perlu diketahui adalah mentruasi pada perempuan.

Umumnya, menstruasi terjadi pada usia 10-14 tahun. Namun ada satu kasus anak perempuan usia 9 tahun sudah mengalami menstruasi.

Baca juga: 4 Masalah Menstruasi yang Bisa Berbahaya, Tidak Boleh Disepelekan!

Baca juga: Apa itu Menopause? Inilah Tanda Perempuan Alami Menopause dan Penyebab Berhentinya Fase Menstruasi

Lantas apakah menstruasi pada anak usia dini dapat membahayakan?

Menurut dr Noviyanti Sp OG, menstruasi terlalu cepat menjadi salah satu faktor pemicu atau risiko terjadi menopause dini.

"Anak-anak haid yang terlalu cepat bisa mengalami menopause dini. Dari Riwayat keluarga, punya ibunya menopause lebih awal," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM dikutip Tribunnews, Minggu (5/12/2021).

Namun tidak semua perempuan menghadapi kasus yang serupa. Menopause dini dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan gaya hidup.

Namun memang terlalu cepat haid menjadi pemicu terjadinya menstruasi.

Pada umumnya anak perempuan menstruasi usia 10-13 tahun. Namun pada beberapa perempuan ada yang berusia umur 6-7 tahun.

ilustrasi periode menstruasi
ilustrasi periode menstruasi ()

Oleh karenanya dr Endah mengatakan orangtua harus memberikan edukasi pada orangtua untuk lebih mengonsumsi banyak sayuran.

Berikut buah-buahan yang bersifat antidoksidan untuk anak-anak. Sehingga dapat haid dalam rentang usia normal.

Selain itu dr Endah pun mengajak orangtua untuk memberikan protein pada putih telur dan daging sapi.

"Nah yang saya kurang paham itu ayam. Bisa dikurangi untuk ayam. Terutama ayam negeri. Lebih banyak ke sayur. Buah-buahan dan ikan," katanya lagi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved