Kesehatan
Mengenal Apa Itu Demensia: Dari Gejala, Tipe-Tipenya, hingga Cara Penanganannya
Berikut penjelasan terkait demensia yaitu dari gejala, tipe-tipenya hingga cara penanganannya.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah penjelasan terkait demensia dari gejala hingga tipe-tipenya.
Demensia sebenarnya bukan sebuah penyakit yang spesifik tetapi lebih kepada gejala dari ketidakmampuan untuk mengingat, berpikir atau membuat sebuah keputusan terkait aktivitas sehari-hari.
Salah satu tipe dari demensia adalah penyakit Alzheimer.
Sementara itu, demensia sering menimpa orang yang telah berumur lanjut yaitu 65 tahun ke atas.
Baca juga: 5 Manfaat Kopi untuk Kesehatan: Kurangi Risiko Diabetes hingga Menjaga Kesehatan Jantung
Baca juga: Kandungan dan Manfaat Mangga untuk Kesehatan: Sumber Serat dan Vitamin C
Lalu bagaimana gejala, resiko, hingga tipe-tipe dari demensia?
Berikut penjelasannya dikutip dari cdc.gov.
Penderita Penyakit Demensia
Secara keseluruhan, penyakit demensia diderita oleh orang yang setidaknya berumumr 65 tahun ke atas.
Menuru penelitian pada tahun 2014, penderita demensia mencapai 5 juta orang dan diproyeksikan akan bertambah menjadi 14 juta orang pada tahun 2060.
Lalu terkait kenormalan demensia yang menimpa orang lanjut usia tidak sepenuhnya benar.
Namun orang yang telah lanjut usia pasti akan mengalami melemahnya otot dan tulang, berkurangnya fungsi nadi, dan beberapa gejala terkait berubahnya kemampuan memori seperti:
- Lupa letak kunci mobil atau sepeda motor
- Berusaha untuk mengingat sebuah kata walaupun akhirnya dapat kembali mengingatnya setelah itu.
- Lupa akan nama dari anggota keluarga atau rekan sejawatnya
- Lupa akan beberapa kejadian yang mungkin pernah menimpanya atau di sekitarnya.
Normalnya, pengetahuan dan pengalaman akan terus berlanjut tiap tahunnya dan diikuti memori lama serta bahasa yang akan terus tetap diingat.

Gejala Demensia
Demensia memiliki permasalahan dalam dirinya seperti:
- Memori
- Perhatian atas sesuatu
- Komunikasi
- Memberikan alasan, penilaian, serta penyelesaian masalah
- Persepsi visual yang akan berubah yang berhubungan dengan bertambahnya umur
Gejala yang mungkin terlihat terhadap penderitanya antara lain:
- Lupa terhadap tetangga sekitar
- Menggunakan kata yang tidak biasa ketika ingin menyatakan suatu objek
- Lupa akan nama keluarga atau teman
- Lupa terhadap memori lama
- Tidak dapat menyelesaikan tugas yang dilakukan sendiri
Hal yang Menaikan Risiko Demensia
Berikut adalah hal yang menaikan resiko demensia yaitu:
- Umur
Hal yang sangat meningkatkan resiko demensia yaitu bertambahnya umur yaitu 65 tahun ke atas.
- Sejarah Keluarga
Resiko ini sering terjadi ketika ada keluarga lengkap maka akan semakin meningkatkan demensia terhadap penderitanya.
- Ras
Penelitian mengungkapkan jika orang lanjut usia yang berketurunan Afrika-Amerika memiliki resiko dua kali lebih tinggi daripada orang berkulit putih.
Ras hispanik juga akan memiliki resiko terkena 1,5 kali lebih tinggi daripada orang kulit putih.
- Buruknya kesehatan jantung
Hipertensi, kolesterol tinggi, dan merokok adalah beberapa penyakit bawaan yang dapat meningkatkan demensia.
- Cedera yang Menimpa Otak
Cedera pada kepala semakin meningkatkan resiko demensia khususnya bagi mereka yang menderita pada level berat atau terjadi berulang kali.
Tipe Umum Demensia
1. Penyakit Alzheimer
Alzheimer menjadi penyebab demensia paling umum yakni dengan persentase 60-80 persen.
Hal tersebut disebabkan oleh perubahan spesifik pada otak.
Gejala paling umum pada penderita Alzheimer adalah memiliki permasalahan untuk mengingat beberapa kejadian seperti percakapan yang dilakukan beberapa menit atau jam sebelumnya.
Selain itu penderita juga sulit untuk mengingat beberapa memori pendek yang terjadi beberapa hari sebelumnya.
Gejala lainmya seperti kesulitan untuk berjalan, berbicara, atau berubahnya sifat.
Faktor tertinggi dari penyakit Alzheimer adalah adanya keturunan yang pernah mengidap sebelumnya.
2. Demensia Vaskular
Demensia berpotensi sebanyak 10% berhubungan dengan stroke atau penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah hingga otak.
Diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi juga menjadi resiko dapat mengidap dimensia.
Penyakit demensia akan dialami tergantun pada area atau ukuran implikasi di dalam otak.
3. Demensia pada Badan Sebelah Kiri
Penderita demensia juga akan mengalami masalah dalam keseimbangan ketika berjalan.
Banyak orang mengalami perubahan seperti jam tidur siang, kebingungan, atau kaburnya penglihatan.
Mereka yang menderita juga memiliki masalah tidur ketika malam atau halusinasi.
4. Demensia Fronto-Temporal
Tipe demensia ini biasanya sangat terlihat berdasarkan perubahan sifat dari penderitanya akibat efek dari salah satu bagian otak.
Orang yang mengidap tipe ini akan melakukan hal memalukan atau melakukan sesuatu yang tidak diperlukan.
Selain itu juga sering terjadi permasalahan dengan kemampuan berbahasanya seperti berbicara atau memahami sesuatu.
5. Demensia Campuran
Jenis demensia ini sering diderita oleh orang lanjut usia yang berumur 80 tahun ke atas.
Contohnya adalah kombinasi dari penyakit Alzheimer serta demensia vaskular.
Komplikasi seperti ini seringnya akan memiliki kondisi parah pada salah satu tipe di dalamnya.
6. Penyebab Lain
Demensia juga dapat terjadi pada orang yang melakukan kegiatan seperti pengobatan, tekanan pada otak, kekurangan vitamin, serta ketidakseimbangan hormon tiroid.
Cara Penanganan Demensia
Penanganan terhadap penderita demensia tergantung pada penyebab utamanya.
Contohnya Alzheimer tidak dapat diobati namun terdapat beberapa penanganan medis yang mampu melindungi fungsi otak atau meminimalisir gejala yang ada seperti adanya kecemasan atau perubahan perilaku.
Selain itu terdapat juga pencegahan agar tidak terkena demensia seperti olahraga rutin, mengkonsumsi makanan sehat, serta tetap bersosialisasi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Kesehatan