Gangguan Menstruasi pada Perempuan Dewasa dan Penanganannya, Jangan Anggap Sepele
Gangguan menstruasi kadang sampai mengganggu aktivitas. Misal pendarahan berlebih atau terlalu sedikit dan nyeri hebat saat menstruasi.
TRIBUNNEWS.COM - Pada wanita sehat, siklus menstruasi atau haid berlangsung normal dan berhenti dalam waktu yang hampir sama setiap bulannya.
Gangguan normatif yang dirasakan pun terkadang masih dalam batas wajar, seperti kram perut atau suasana hati mudah berubah.
Lain halnya gangguan menstruasi yang sampai mengganggu aktivitas.
Misalnya pendarahan berlebihan atau terlalu sedikit, nyeri hebat saat menstruasi, kacaunya siklus menstruasi, atau bahkan tidak haid sama sekali.
dr. Linda Mamengko Sp.OG-KFER dari Siloam Hospitals Manado menyebut gangguan haid perlu diwaspadai karena dapat mengganggu kesuburan pada perempuan.
Baca juga: Benarkah Awal Menstruasi Menentukan Kapan Waktu Menopause? Berikut Penjelasan Dokter Boyke
Spesialis kebidanan dan kandungan yang bersertifikasi Konsultan Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi itu menjelaskan beberapa gangguan menstruasi yang dapat dialami perempuan dewasa.
Pertama, Amenorrhea Primer" (tidak haid), yaitu kondisi perempuan sama sekali belum haid padahal usia sudah menginjak 16 tahun atau haid dengan perdarahan berlebih.
Kemudian, Amenorrhea Sekunder, kondisi wanita pada usia subur, tidak dalam kondisi hamil, pernah menstruasi sebelumnya, namun berhenti haid pada jangka waktu 3 bulan atau bahkan lebih.
Dismenorea (menstruasi yang terlalu sakit), yaitu nyeri yang dirasakan pada saat menstruasi, juga diiringi sakit kepala, mual dan lainnya.
Kemudian gangguan menstruasi lainnya adalah sindrom pramenstruasi (PMS), dan kelainan disfonik pramenstruasi (PMDD).
"Yang harus diingat adalah tidak semua amenorrhea adalah gejala penyakit, ada pula kemungkinan bahwa menstruasi yang terhenti karena Anda sedang hamil. Untuk memastikannya dapat menggunakan alat tes kehamilan," kata Linda Mamengko.
Pil KB dan penanganan
Dokter Linda Mamengko Sp.OG-KFER menjelaskan, tubuh setiap wanita penderita gangguan haid menunjukkan sejumlah dan gejala yang bervariasi.
Salah satunya efek samping pil KB, yakni munculnya flek atau bercak darah ringan berwarna coklat di antara siklus menstruasi. Flek adalah efek samping pil KB yang paling umum.
Hal itu terjadi karena tubuh sedang menyesuaikan diri dengan perubahan kadar hormon, dan rahim menyesuaikan untuk memiliki lapisan yang lebih tipis