Minggu, 5 Oktober 2025

Atta Halilintar Mengalami Reinfeksi Covid-19, Apa Itu? Ini Penjelasan Epidemiolog

Youtuber Atta Halilintar positif Covid-19 untuk kali kedua. Ia kemudian termasuk kategori 'reinfeksi' Covid-19.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Atta Halilintar ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (4/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Youtuber Atta Halilintar positif Covid-19 untuk kali kedua. Ia kemudian termasuk kategori 'reinfeksi' Covid-19.

Pertanyaannya, apa itu reinfeksi Covid-19 dan bagaimana tanggapan Ahli?

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa reinfeksi biasa terjadi pada mereka yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19.

Gejala yang dirasakan penderita reinfeksi Covid-19 ini biasanya pada level sedang.

Pada beberapa kasus ada yang dapat menyebabkan kematian pada penderitanya.

Baca juga: PP Muhamadiyah Lanjutkan Program Vaksinasi Covid-19 Lintas Iman

Baca juga: Pandemi Covid-19 Kian Perkuat Transformasi Dakwah GP Ansor

"Reinfeksi bukan hal yang aneh dan bisa terjadi, dan reinfeksi ada juga yang menyebabkan kematian walaupun umumnya bergejala sedang," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Minggu (25/4/2021) siang.

Ia kemudian menjelaskan istilah reinfeksi ini memang disematkan kepada mereka yang sebelumnya pernah menderita Covid-19.

"Pertama, harus dipahami bahwa reinfeksi Covid itu secara definisi adalah terjadinya infeksi kedua sebelumnya si pasien atau penderita ini pernah terinfeksi Covid-19 yang tentu dibuktikan tes laboratorium," jelas Dicky.

Atta Halilintar positif Covid-19 untuk kedua kalinya
Atta Halilintar positif Covid-19 untuk kedua kalinya (Instagram Atta Halilintar)

Namun pengujian terhadap mereka yang mengalami reinfeksi virus ini bukan merupakan perkara mudah.

Hal itu karena banyak diantara mereka yang tidak menyadari bahwa sebelumnya mereka pernah terpapar Covid-19.

Kemungkinan mereka merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) pada kasus terpapar yang pertama, sebelum mengalami kasus kedua.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Kian Perkuat Transformasi Dakwah GP Ansor

"Tapi yang menjadi permasalahan adalah diagnosa penetapan dari infeksi ini tidak mudah, karena banyak orang tidak tahu juga bahwa dia pernah terinfeksi atau tidak," kata Dicky.

Susunan materi genetik virus pada infeksi kedua, tentunya berbeda dengan sebelumnya.

Sehingga mereka yang mengalami reinfeksi perlu diambil sampel virusnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved