Senin, 6 Oktober 2025

Penanganan Covid

Ibu Hamil Bukan Kelompok Utama Penerima Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya

Sama dengan jenis vaksin lainnya, vaksin Covid-19 memiliki beberapa efek samping.

Editor: Willem Jonata
pixabay.com
Ilustrasi ibu hamil 

TRIBUNNEWS.COM - Covid-19 merupakan virus berbahaya. Jika terinfeksi, seseorang bisa mengalami komplikasi serius. Bahkan membahayakan nyawa.

Selain itu, riset membuktikan ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi mengalami berbagai komplikasi serius.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) wanita hamil lebih berpotensi membutuhkan perawatan rumah sakit ketika terinfeksi virus corona.

Risiko mereka untuk mengalami perawatan intensif di ICU dan membutuhkan ventilator juga lebih tinggi.

Peningkatan risiko tersebut terjadi karena adanya perubahan sistem pernapasan dan kekebalan selama kehamilan.

Baca juga: Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Ketahui Reaksi yang Mungkin Terjadi, Termasuk Cara Mengatasinya

Baca juga: Tuai Kecaman dan Kritik, Raffi Ahmad Beri Penjelasan Soal Fotonya Tak Pakai Masker Saat Berkerumun

Sayangnya, di Indonesia wanita hamil bukan termasuk kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.

Tenaga kesehatan (nakes) menerima suntikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator dokter di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021). Setelah beberapa tokoh penting mendapatkan vaksin perdana pada Rabu (13/1), kini vaksinasi Covid-19 diberikan kepada tenaga kesehatan karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan dan memberikan contoh teladan kepada masyarakat. Keikutsertaan aktif mereka dalam kegiatan vaksinasi memberikan jaminan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac memang aman. Tribunnews/Jeprima
Tenaga kesehatan (nakes) menerima suntikan vaksin Covid-19 produksi Sinovac (CoronaVac) oleh vaksinator dokter di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021). Setelah beberapa tokoh penting mendapatkan vaksin perdana pada Rabu (13/1), kini vaksinasi Covid-19 diberikan kepada tenaga kesehatan karena mereka merupakan garda terdepan dalam pelayanan dan memberikan contoh teladan kepada masyarakat. Keikutsertaan aktif mereka dalam kegiatan vaksinasi memberikan jaminan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac memang aman. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Mengapa ibu hamil bukan kelompok utama penerima vaksin covid-19?

Sama dengan jenis vaksin lainnya, vaksin Covid-19 memiliki beberapa efek samping.

Efek samping yang biasa terjadi ketika menerima vaksin, antara lain:

  • nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntikan
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • nyeri otot dan persendian
  • demam
  • menggigil.

Akan tetapi, efek samping tersebut merupakan tanda bahwa vaksin sedang bekerja untuk membentuk kekebalan di tubuh kita.

Selain itu, manfaat vaksin sebenarnya lebih tinggi daripada efek sampingnya.

Menurut data CDC, efek samping dapat terjadi setelah menerima salah satu dari dua vaksin Covid 19 yang tersedia, terutama setelah dosis kedua.

Beberapa orang pernah mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin. Hal yang sama juga berpotensi terjadi setelah menerima vaksin Covid-19.

Sayangnya, wanita hamil dan menyusui tidak diikutsertakan dalam uji coba vaksin COVID-19.

Jadi, belum bisa dipastikan apakah ibu hamil akan mendapatkan efek samping yang serupa saat menerima vaksin.

Hingga saat ini, data mengenai keamanan dan potensi efek samping yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang menerima vaksin juga belum ditemukan.

Melansir data Harvard Health Publishing, salah satu efek samping vaksin Covid-19 adalah demam.

Demam pada ibu hamil biasanya bisa diatasi dengan mengonsumsi asetaminofen.

Akan tetapi, demam yang tinggi dan berkepanjangan selama kehamilan dapat menyebabkan cacat lahir.

Itu sebabnya, masih diperlukan pengujian lebih lanjut hingga terdapat data yang akurat mengenai efektivitas dan keamanan vaksin Covid-19 pada ibu hamil dan menyusui.

Namun, data CDC menyebut vaksin Covid 19 tidak mengandung virus hidup (melainkan vaksin mRNA).

Dengan bagitu, vaksin tersebut tidak dianggap menyebabkan peningkatan risiko infertilitas, keguguran, bayi lahir mati atau kelainan bawaan.

Ketika dipelajari selama uji hewan, vaksin mRNA tidak mempengaruhi kesuburan atau menyebabkan masalah pada kehamilan.

Meski demikian, efek samping vaksin Covid-19 pada ibu hamil dan janin masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Ibu Hamil Bukan Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Covid 19?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved