Virus Corona
Lebih Kuat dari Flu Musiman, Corona Disebut Bisa Tahan 28 Hari di Uang Kertas dan Layar HP
Para ilmuwan masih menyelidiki risiko penularan virus corona dari permukaan yang terkontaminasi.
"Menurut pendapat saya, virus yang menular hanya akan bertahan selama berjam-jam di dalam lendir di permukaan daripada berhari-hari."
Sebelumnya, pada pekan lalu Monica Gandhi, seorang profesor kedokteran di University of California, mengatakan virus corona tidak menyebar melalui permukaan.
Gandhi menjelaskan, akar penyebaran virus corona bukan dari menyentuh permukaan, melainkan dari jarak tidak aman dengan orang terinfeksi yang ‘memuntahkan’ virus dari hidung dan mulutnya.
Senada dengan Gandhi, profesor mikrobiologi di Universitas Rutgers, Emanuel Goldman, menyebut kalau kemungkinan penularan melalui permukaan benda mati sangat kecil di dunia nyata.
Baca juga: Wabah Covid-19 Muncul Lagi di China, Pemerintah Berencana Menguji 9 Juta Penduduk Kota Qingdao
Goldman mengatakan, studi yang menunjukkan risiko penularan corona di permukaan benda mati telah dirancang sedemikian rupa sehingga kurang mirip dengan skenario kehidupan nyata.
“Perspektif yang lebih seimbang diperlukan untuk mengendalikan ekses yang menjadi kontraproduktif,” kata Goldman dalam sebuah artikel di jurnal The Lancet, 3 Juli 2020.
Baca juga: 12 Kabupaten/Kota yang Jadi Prioritas Penanganan Covid-19, Ini Rincian Wilayahnya
Meski demikian, kepala eksekutif badan ilmu pengetahuan nasional Australia (CSIRO), Larry Marshall, mengatakan kalau penelitian yang pihaknya buat memungkinkan para ilmuwan untuk lebih akurat memprediksi dan mencegah penyebarannya, sehingga dapat melindungi komunitas dari infeksi.
Senada dengan Marshall, Wakil Direktur Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (Australian Centre for Disease Preparedness/ACDP), Debbie Eagles, menyebut bahwa riset ini berguna untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko penularan corona.
“Sementara peran yang tepat dari penularan permukaan, tingkat kontak permukaan dan jumlah virus yang diperlukan untuk infeksi masih belum diketahui, menetapkan berapa lama virus ini tetap bertahan di permukaan sangat penting untuk mengembangkan strategi mitigasi risiko di area kontak tinggi," kata Eagles dalam keterangan resminya. (tribun network/mal/dod)