Mengenal 4 Jenis Masker dan Fungsinya, Mana Paling Ampuh Mengurangi Risiko Penyebaran Covid-19 ?
Sesuai standart, masker SNI dibuat dengan 2 lapis kain sehingga, ketika kita berdekatan dengan orang lain virus atau polusi tidak mudah tersebar.
Masker jenis ini dapat digunakan untuk mencegah penularan virus sekaligus mengantisipasi kelangkaan masker medis.
Sebaiknya masker kain memiliki tiga lapisan, yaitu lapisan non-anyaman tahan air (depan), microfibre melt-blown kain non-anyaman (tengah), dan kain biasa non-tenunan (belakang).
Bahan yang digunakan untuk masker kain berupa bahan kain katun, scarf, dan sebagainya.
Walaupun masker kain ini bisa dicuci dan dipakai kembali, sebaiknya tidak dipakai lebih dari tiga hingga empat jam.

2. Maker Bedah 2 Ply
Sesuai dengan namanya, masker bedah 2 ply terdiri dari 2 lapisan.
Yaitu lapisan luar dan lapisan dalam tanpa lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter.
Karena tidak memiliki lapisan filter pada bagian tengah, antara lapisan luar kedap air dan dalam langsung bergsekan dengan kulit.
Secara teori jenis masker ini dianggap kurang efektif untuk menyaring droplet atau percikan yang keluar dari mulut dan hidung pemakainya.
3. Masker Bedah 3 Ply
Selanjutnya ada masker bedah 3 ply.
Mirip dengan masker kain tiga lapis, pada lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air.
Karena memiliki lapisan filter, masker bedah efektif untuk menyaring droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin.
Namun lapisan ini bukan merupakan barier proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai dari terhirupnya partikel airborne yang lebih kecil.
Masker ini direkomendasikan untuk masyarakat yang menunjukan gejala flu seperti yakni batuk, bersin-bersin, hidung berair, demam, hingga nyeri tenggorokan.