Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Ruang Isolasi Covid-19 di Jakarta Terisi 70 Persen, WHO Minta RI Tingkatkan Kapasitas

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyoroti ruang isolasi di Jakarta sudah terisi penuh mencapai 70 persen.

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
RUANG ISOLASI PEMUDIK - Petugas Sekuriti Masjid Raya KH Hasyim Asyari Jakarta, sedang memeriksa kelengkapan ruang isolasi yang dipersiapkan bagi para pemudik yang kembali ke Jakarta, Jumat (29/5/2020).Pemkot Jakarta Barat memfungsikan aula di masjid kebanggaan warga ibukota tersebut sebagai tempat isolasi bagi para pemudik yang kembali ke Jakarta dalam rangak pencegahan penyebaran Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyoroti ruang isolasi di Jakarta sudah terisi penuh mencapai 70 persen.

WHO pun meminta agar Indonesia segera menambahkan kapasitas ruangan untuk pasien Covid-19 itu.

Diketahui, dari seluruh rumah sakit di Jakarta, total di ada 4.456 tempat tidur, di mana 483 tempat tidur untuk unit perawatan intensif (ICU) pasien Covid-19 yang berada di 67 rumah sakit.

"Ini meningkatkan keprihatinan tentang kapasitas sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi peningkatan jumlah kasus baru," tulis WHO dalam laporan kondisi penanganan Covid-19 di Indonesia tertanggal 2 September, yang dikutip Tribunnews.com, Jumat (4/9/2020).

Baca: Peduli Anak Indonesia, Qoala dan imoo Berikan Asuransi Covid-19

WHO sangat berharap, Pemerintah Indonesia dapat segera meningkatkan kapasitas tempat tidur dan fasilitas di rumah sakit rujukan Covid-19 dan merekrut lebih banyak tenaga kesehatan.

WHO menilai, libur panjang di akhir pekan lalu, membuat korban positif Covid-19 di Indonesia melonjak naik.

Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah dan kurang disiplin itu adalah membuat krisis layanan di fasilitas kesehatan meningkat.

Baca: WHO Keluarkan Pedoman, Tiga Tempat Ini Mudah Sebarkan Virus Covid-19

"Lonjakan kasus disebabkan oleh dua akhir pekan yang panjang yakni Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus dan Tahun Baru Islam pada 20 Agustus yang mana mengalami peningkatan mobilitas di kalangan masyarakat,"

"Menyuarakan keprihatinan bahwa lonjakan infeksi dapat menyebabkan krisis di fasilitas kesehatan dan mendesak pemerintah mengambil tindakan serius untuk mengendalikan penularan," tulis laporan itu.

Diketahui, akhir-akhir ini Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah kasus positif harian mencapai 3.000 kasus per hari, dengan kasus kematian yang di sebutkan berada di atas rata-rata dunia, yakni 4,2 persen.

Tercatat, total kasus positif hingga 4 September ini adalah 187.537 orang, dengan angka kematian 7.832 orang serta angka kesembuhan mencapai 134.181 orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved