Penjelasan Ahli tentang Disfungsi Ereksi pada Pria, Bagaimana Cara Mengatasinya?
Simak penjelasan ahli tentang disfungsi ereksi pada pria, bagaimana cara mengatasinya?
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan ahli tentang disfungsi ereksi pada pria, bagaimana cara mengatasinya?
Dalam tayangan Talkshow dalam kanal Youtube Tribunnews dengan judul Edukasi Seksual: 8 dari 10 Istri Tidak Puas pada Suami bersama dr. Binsar Martin Sinaga menjelaskan seputar disfungsi ereksi.
Dikatakan oleh dr Binsar bahwa dalam kehidupan rumah tangga, seksualitas menjadi suatu masalah yang besar.
"Problem seksual adalah problem yang sangat-sangat besar," ujar dr Binsar.
Baca: Nagita Slavina Tersipu Malu, Raffi Ahmad Beberkan Kelakuan Istrinya di Ranjang Saat Tak Ada Rafathar
Baca: Cerita Pilu Siswi SMP Dipaksa Layani Cowok Kenalannya, Korban Sampai Tak Pulang Beberapa Hari
Hal tersebut berkaitan dengan istilah disfungsi ereksi.
dr Binsar menjelaskan bahwa disfungsi ereksi adalah suatu gangguan ereksi.
Ereksi sendiri memililki arti regenitas (ketegangan) alat vital pria atau penis.
Disfungsi ereksi ini dapat terjadi karena dua hal yakni pembuluh darah yang bermasalah dan hormon testosteron.
Dalam ilmu seksual, kekerasan penis itu terbagi dalam empat derajat atau yang disebut dengan Erection Hardlnest Score.

Hal tersebut yang telah banyak dikeluhkan oleh hubungan di dalam rumah tangga.
dr Binsar mengatakan bahwa tidak hanya ukuran yang menentukan gairah hubungan intim.
"Banyak mitos di luaran sana yang berkata ukuran menentukan, itu salah, sebab di dalam hubungan seksual itu ternyata kekerasan itu dari penelitian akan membuat juga orgasme pada wanita," kata dr Binsar.
Ia menjelaskan bahwa vagina bagian depan terdapat klitoris yang merupakan pusat rangsang pada wanita.
Pada sepertiga bagian luar vagina itu penuh dengan jaringan syaraf.
Kemudian dua pertiga ke dalam sampai dengan mulut rahim hanya ada jaringan pengikat.
Sedangkan alat vital pria itu seratus persen berisi pembuluh darah.

Lalu bagaimana jika pembuluh darahnya tersumbat?
Apabila pembuluh darah tersumbat maka dapat menyebabkan kekerasan penis yang tidak permanen.
Definisi WHO menjelaskan bahwa ereksi yang bagus adalah apabila pria mampu mempertahankan ereksi dari awal rangsangan hingga terjadinya ejakulasi.
Apabila alat vital pria dipijit atau dimasukkan sesuatu maka akan menyebankan kerusakan.
Apa bedanya disfungsi ereksi dan impoten?
Istilah awam dari impoten adalah kondisi di mana alat vital pria tidak dapat mengeras dan hanya terjadi pembesaran.
Hal itu terjadi ketika gangguan pembuluh darah, hormon testosteron menurun, dan gangguan metabolisme tubuh yang lainnya.
Pada saat proses ereksi juga dapat dipengaruhi oleh sistem syaraf.
dr Binsar menerangkan jika hubungan intim tidak ditentukan dari durasi yang lama.
WHO mengatakan durasi yang sehat pada hubungan intim dari awal sampai terjadi penetrasi dan selesai itu adalah 30 menit.
Selanjutnya, dr Binsar menjelaskan bahwa minum obat kuat dapat berdampak tidak baik bagi kesehatan alat vital.
Apabila merasakan gangguan pada alat vital dan ingin minum obat maka harus sesuai dengan pengawasan dari dokter.
Karena pada dasarnya, obat kuat atau sejenisnya tidak langsung memberikan efek.
Mengonsumsi obat dalam jangka 10-15 tahun dapat menyebabkan ereksi terganggu.
Jadi, obat itu diberikan jika sudah ada pemeriksaan terlebih dahulu.
Baca: Siswi SMP Jadi Korban Perkosaan, Pelaku Masih di Bawah Umur Lampiaskan Nafsunya di Rumah Nenek
Apakah rentang usia mempengaruhi kualitas hubungan intim?
dr Binsar menerangkan bahwa hubungan intim dengan rentang usia yang terlalu jauh adalah hal yang paling sulit.
Kemudian ia menyarankan apabila menikah lebih baik dengan rentang usia antara 3 sampai 5 tahun.
Dari data nasional secara epidemiologi, seseorang dengan usia di atas 45 tahun maka kualitas ereksi sudah mulai terganggu.
dr Binsar menjelaskan adanya masalah ereksi dapat diatasi dengan beberapa cara selain dengan obat, di antaranya:
- Sehat secara jasmani.
- Sehat secara psikis karena jika ada gangguan kejiawaan akan menyulitkan.
- Cek analisa kromosom.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)