Tips Kesehatan
Penjelasan Dokter Mengenai Penyebab Seseorang Mengalami Henti Jantung Mendadak serta Gejalanya
Apa penyebab seseorang mengalami henti jantung mendadak? Begini penjelasan dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut penyebab seseorang bisa mengalami Henti Jantung Mendadak (HJM).
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (5/5/2020), dr Victor Herlambang, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, menjelaskan henti jantung mendadak bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Yang paling sering adalah serangan jantung.
"Serangan jantung ini akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner (pembuluh darah yg memberi makan otot jantung)."
"Akibat serangan jantung, oksigen yang menuju otot jantung akan berkurang dan fungsi jantung akan menurun atau bahkan berhenti berdenyut (henti jantung)," terang dr Victor.
Namun, biasanya orang yang mengalami serangan jantung sudah ada riwayat penyumbatan jantung sebelumnya.
Kemungkinan lainnya adalah adanya gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung yang berat bisa menyebabkan Henti Jantung Mendadak (HJM).
Hal tersebut juga bisa karena adanya penyakit bawaan, bisa juga penyakit yang didapat setelah dewasa.
Kemungkinan juga muncul gejala sebelumnya seperti sering pingsan dan berdebar-debar, namun pasien tidak menyadarinya.
Selain itu, gangguan irama jantung juga bisa karena adanya keturunan.
"Jadi ada riwayat HJM di dalam keluarganya," lanjut dr Victor.

Gejala Henti Jantung Mendadak (HJM)
1. Nyeri dada
2. Berdebar-debar
3. Sesak napas
4. Lemas
5. Keringat dingin
Baca: Bukan Serangan Jantung Tapi Henti Jantung, Penyebab Didi Kempot Meninggal, Kenali Gejalanya
Baca: Mendadak Henti Jantung, Pihak RS Kasih Ibu Beberkan Sebab Didi Kempot Meninggal Dunia
Baca: Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Serangan Jantung, Berikut Penyebab Peningkatannya
Pasien yang menderita HJM biasanya akan pingsan mendadak dan tidak teraba nadinya.
"Kalau ada gejala biasanya berupa nyeri dada (khususnya pada pasien serangan jantung), berdebar-debar (bisa pada kasus serangan jantung atau gangguan irama jantung), sesak napas, lemas, keringat dingin."
"Begitu aliran darah ke otak berkurang, maka kesadaran akan menurun," beber dr Victor.
Namun HJM tersebut juga bisa tanpa gejala sebelumnya.
"Langsung meninggal begitu saja," lanjutnya.
Semua yang meninggal mendadak selalu dikaitkan dengan masalah jantung.
Namun perlu ditelusuri lagi adanya riwayat pengobatan jantung sebelumnya, seperti adakah riwayat penyakit jantung koroner, gangguan irama jantung, hingga riwayat keluarga dengan meninggal mendadak.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)