Virus Corona
Memahami Perbedaan Gejala Covid-19 dan Pneumonia, Ini Usia yang Berisiko serta Cara Pencegahannya
Perbedaan Gejala Covid-19 dan Pneumonia, Rentan Usia yang Berisiko serta Begini Cara Pencegahannya
TRIBUNNEWS.COM - Covid-19 dan pneumonia memiliki beberapa gejala yang hampir mirip.
Hal inilah yang membuat sebagian penderitanya tak menyadari gejala covid-19 dan pneumonia.
Sehingga ada baiknya untuk mengetahui perbedaan dari gejala yang timbul dari covid-19 dan pneumonia.
Berikut rangkuman perbedaan gejala covid-19 dan pneumonia yang berhasil dirangkum Tribunnews.com.
Apa itu corona virus?
Dilansir dari laman mountelizabeth.com.sg, virus corona atau covid-19, pertama kali disebut 2019-nCoV yang berasal dari Wuhan, Cina, adalah virus yang relatif baru.
Otoritas kesehatan telah menetapkan bahwa virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia.
Virus ini telah menyebar hampir keseluruh dunia sehingga menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Baca: UPDATE Corona Dunia 27 Maret 2020: AS Capai 85.740 Kasus dan Indonesia Sentuh Angka Seribu
Baca: Imbau Masyarakat Tak Mudik, Ganjar Pranowo Sebut Jika Nekat Pulang Status Jadi ODP dan Wajib Isolasi
Gejala
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sesak napas
Siapa yang berisiko?
Orang-orang ini yang mungkin berisiko lebih tinggi untuk menjadi sangat sakit akibat penyakit ini, termasuk:
- Orang tua di atas usia 50 tahun
- Orang yang memiliki penyakit jantung
- Orang yang memiliki diabetes
- Orang yang memiliki penyakit paru-paru
- Orang yang mengidap HIV
- Penderita Asma
- Wanita Hamil
Baca: Prediksi WHO Terbukti, Amerika Kini Jadi Pusat Pandemi Corona, Lampaui China dan Italia
Baca: Cerita Pedagang Warteg di Jakarta Terimbas Virus Corona, Pendapatan Menurun Hingga Tak Bisa Mudik
Apa itu Pneumonia?
Pneumonia adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang menyebabkan kantung udara di paru-paru dipenuhi dengan nanah atau cairan.
Ini disebabkan oleh banyak patogen, yang Streptococcus Pneumoniae adalah yang paling umum. Patogen lain termasuk virus yang dapat menyebabkan influenza.
Infeksi ini biasanya diobati dengan obat antivirus atau antibiotik, kadang-kadang dalam kombinasi
Perbedaan Pneumonia dengan Flu
Pneumonia adalah infeksi paru-paru, gejalanya akan berhubungan dengan saluran pernapasan dan kesulitan bernafas akan dialami.
Ini akan disertai dengan demam, tubuh menggigil, dan batuk yang dapat menghasilkan dahak bernoda darah.
Beberapa orang mungkin mengalami nyeri pada dada saat bernafas dalam. Bedanya dengan flu yaitu penderita akan mengalami sakit kepala dan sakit tubuh yang akan datang tiba-tiba.
Pneumonia dapat berkembang dari flu.
Gejala pneumonia
Penderita pneumonnia mungkin akan mengalami beberapa gejala, diantaranya:
- Demam (38 derajat Celcius atau lebih tinggi)
- Panas dingin
-Diare
- Sulit bernafas
- Batuk
- Nafsu makan menurun
- Kelelahan ekstrim
- Ketidakmampuan berjalan beberapa langkah tanpa terengah-engah
- Kuku dan bibir kebiru-biruan
- Nyeri saat bernapas dalam-dalam
- Detak jantung dan pernapasan cepat
- Berkeringat
- Lendir berwarna kuning, kehijauan atau berdarah saat Anda batuk
- Meningkatnya kelesuan atau kantuk, dan inkontinensia urin pada lansia
Siapa yang berisiko terkena pneumonia?
- Berusia di bawah 5 tahun atau di atas 65 tahun
- Pernah mengalami infeksi pernapasan baru-baru ini
- Memiliki kesulitan menelan
- Merokok
- Memiliki salah satu dari kondisi berikut:
Asma, bronkiektasis, cerebral palsy, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), cystic fibrosis, fungsi otak menurun, Diabetes, penyakit jantung
sirosis hati, sistem kekebalan tubuh melemah, penyakit ginjal kronis dengan dialisis teratur.
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Pengurus PDIP Semprot Disinfektan di Bekasi Hingga Depok
Baca: Cegah Penyebaran Corona, Bea Cukai Fasilitasi Pengadaan APD dan Alat Bantuan Medis
Cara pencegahan
- Lakukan kebersihan pribadi yang baik, seperti sering mencuci tangan dengan sabun
- Jika Anda mengalami demam, batuk atau pilek, kenakan masker bedah dan cari perawatan medis
- Hindari perjalanan yang tidak penting
- Hindari kontak langsung dengan hewan hidup termasuk unggas dan burung
- Jangan mengkonsumsi daging mentah dan kurang matang
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa)