Minggu, 5 Oktober 2025

Sering Marah-marah Berarti Darah Tigggi? Mitos apa Fakta? Ini Jawaban Dokter

Ada anggapan di Indonesia yang menyebutkan kalau orang marah-marah identik dengan penyakit darah tinggi atau hipertensi. Mitos atau fakta?

Marah membuat tekanan darah dan denyutan aliran listrik di jantung terganggu sehingga menyebabkan penumpukan lemak di arteri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ada anggapan di Indonesia yang menyebutkan kalau orang marah-marah identik dengan penyakit darah tinggi atau hipertensi.

Lalu bagaimana sebenarnya dari sisi medis, benarkah marah-marah bikin darah tinggi?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Ario Soeryo Kuncoro memastikan kalau hal itu hanya mitos saja.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Ario Soeryo Kuncoro saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Ario Soeryo Kuncoro saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020). (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

“Rasanya sebetulnya ini mitos, kalau menurut saya tidak semua orang yang sering marah-marah otomatis menderita tekanan darah tinggi,” kata dr. Ario saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2020).

Memang memungkinkan saat orang marah tekanan darahnya meningkat karena segi medis peningkatan aktivitas bisa membuat tekanan darah naik.

“Kalau sedang marah kalau diukur tekanan darahnya pasti naik, tetapi itu bukan berarti itu dia mengalami tekanan darah tinggi,” ucap dr. Ario.

Selain marah contoh simple lain yang bisa membuat tekanan darah meningkat tapi dalam batasan wajar seperti orang yang jongkok kemudian berdiri.

Dr. Ario menekankan seseorang dinyatakan hipertensi jika tekanan darah tingginya terus menerus bukan fluktuatif atau beberapa kali saja.

10 Tanda Ginjalmu Tidak Sehat, Perhatikan Sebelum Terlambat!
10 Tanda Ginjalmu Tidak Sehat, Perhatikan Sebelum Terlambat! (www.drweil.com)

“Hipertensi itu adalah kondisi peningkatan tekanan darah yang menetap jadi bukan fluktuatif,” tutur dr. Ario.

Kemudian hipertensi sendiri memiliki gejala seperti sakit kepala, penglihatan kabur, penurunan kesadaran, kejang, nyeri dada, sesak napas, mual, muntah, hingga kelemahan anggota gerak.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved