Penelitian Rokok Elektrik di Indonesia Rendah dan Informasi Tidak Berasal dari Sumber Terpercaya
Rokok elektrik dianggap hanya memiliki dampak negatif bagi pengguna, tanpa melihat manfaatnya sebagai medium terapi berhenti merokok
Hasil temuan pertama dari penelitian itu adalah 18% partisipan yang menggunakan rokok elektrik berhasil berhenti merokok selama setahun dan hanya 10% yang menggunakan NRT berhenti merokok.
Dari total orang yang sukses berhenti merokok tersebut, 80% partisipan yang menggunakan rokok elektrik masih menggunakan vape, dan hanya 9% pengguna NRT tetap menggunakan produk tersebut.
Yang tak kalah menarik, laporan batuk dan adanya dahak lebih rendah pada partisipan yang menggunakan rokok elektrik.
Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rokok elektrik lebih efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok dibandingkan dengan produk pengganti nikotin.
Namun hal tersebut harus disertai dengan tindakan pendukung seperti konseling agar memiliki dampak yang maksimal.