Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Literasi Kesehatan, Mengenali Ciri, Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona

Dampak yang ditimbulkan virus ini cukup besar. Anda perlu mengetahui sejumlah hal penting mengenai virus ini untuk literasi kesehatan

Editor: Husein Sanusi
Twitter @CGTNOfficial
Perawat di Rumah Sakit Provinsi Zhejiang, China, Chen Ying, hanya bisa bertemu dengan calon suaminya dari balik kaca rumah sakit. Mereka sudah terpisah selama 11 hari karena Chen Ying bekerja menangani pasien karantina yang terjangkit virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia, masih tertuju pada virus corona. Virus yang menyebar pertama kali di kota Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu itu telah merenggut ribuan nyawa manusia.

Per Selasa pekan ini pukul 10 WIB (11/2/2020), berdasarkan situs data gisanddata.maps.arcgis.com milik Universitas John Hopkin, virus ini telah menular ke 43.108 orang, sebagian besar di China sebanyak 42.644 kasus atau 98 persen.

Virus ini juga tercatat 1.018 orang, sebagian besar di Provinsi Hubei sebanyak 974 orang. Meskipun demikian, jumlah korban yang dinyatakan sembuh lebih banyak, yakni 4.048, pada waktu yang sama.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan darurat kesehatan global sehingga setiap negara perlu serius memberikan perhatian.

Akibat virus ini, pemerintah Indonesia telah mengevakuasi WNI dari Provinsi Hubei dan mengobservasinya selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.

Selain itu, pemerintah menghentikan sementara semua penerbangan dari dan ke China daratan mulai Rabu. Juga menghentikan sementara kebijakan bebas visa dan visa on arrivals kepada pelancong dari China daratan.

Para pelancong atau turis asing yang pernah tinggal di China daratan selama 14 hari juga dilarang memasuki Indonesia, termasuk transit di wilayah Indonesia.

Dampak yang ditimbulkan virus ini cukup besar. Anda perlu mengetahui sejumlah hal penting mengenai virus ini untuk literasi kesehatan Anda maupun sebagai persiapan pribadi agar terhindar dari virus mematikan ini.

Berikut ini hal penting yang perlu Anda ketahui, seperti dipaparkan oleh tim medis Jovee, produk suplemen kesehatan:

1.      Apa itu virus corona?

Koronavirus adalah virus dari familia Coronaviridae yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia), mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).. Coronavirus adalah virus zoonosis, artinya virus ini disebarkan melalui hewan dan manusia. Infeksi koronavirus dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti bronkitis, ensefalitis, gastroenteritis, dan hepatitis.

Virus ini diberi nama Korona (Corona) karena proyeksi bentuknya mirip mahkota pada permukaannya. “Corona” dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota”. Penyebaran coronavirus adalah sama seperti virus yang penyebab flu lainnya, seperti dari batuk dan bersin, atau dari sentuhan orang yang terinfeksi.

2.      Jenis virus corona

Hampir semua orang pernah terinfeksi CoV setidaknya sekali seumur hidupnya, biasanya terjadi pada anak-anak. Tercatat, ada 6 jenis virus Korona yang menginfeksi manusia, yakni:

●          229E

●          NL63

●          0C43

●          HKU1

Jenis coronavirus yang lebih langka adalah MERS-CoV, yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan SARS-CoV, yang menyebabkan Severe Acute Respiratory syndrome (SARS).

Pada 7 Januari 2020, sebagaimana dilansir dari laman badan kesehatan dunia, WHO, pemerintah Tiongkok mengonfirmasi jenis coronavirus baru yang mewabah pada akhir Desember. Virus tersebut merupakan jenis baru yang tidak mirip dengan coronavirus lainnya. Virus ini sementara dinamai dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV).

3.      Gejala terinfeksi virus corona

Orang yang terinfeksi virus ini akan menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Gejala yang muncul biasanya bergantung dari jenis virus dan seberapa serius infeksinya.

Jika Anda mengalami infeksi pernapasan atas yang ringan hingga sedang, seperti flu biasa, gejala Anda terkena coronavirus adalah hidung berair, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan tidak enak badan secara keseluruhan.

Jenis coronavirus yang lain bisa menyebabkan gejala yang lebih serius. Infeksi ini dapat mengarah ke bronkitis dan pneumonia (penyakit pernafasan atau paru), yang menyebabkan gejala seperti:

●          Demam, yang akan cukup tinggi jika Anda mengidap pneumonia

●          Batuk berdahak

●          Napas pendek

●          Sakit dada ketika Anda bernapas atau batuk

Beberapa infeksi yang lebih parah akibat coronavirus adalah yang umumnya lebih sering terjadi pada pengidap gangguan hati dan jantung, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi, dan orang tua.

4.      Penyakit akibat virus corona

Berikut ini sejumlah penyakit akibat virus corona:

1.         MERS

Gejalanya adalah demam, kesulitan bernapas, dan batuk. Penyakit menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang telah terinfeksi.

2.         Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV. Gejalanya:

●          Batuk kering

●          Panas dingin

●          Diare

●          Sesak napas

Pneumonia, infeksi paru-paru parah, mungkin akan ke tahap lanjut menyebabkan kegagalan pada paru-paru, hati, atau jantung.

3. Pneumonia akibat 2019-nCoV

Pada akhir Desember 2019, WHO mengumumkan kasus pneumonia yang penyebabnya tidak diketahui di daerah Wuhan City, Provinsi Hubei, Tiongkok.

Pada 7 Januari, jenis baru, yaitu novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV) diidentifikasi sebagai penyebab kasus tersebut.

Berdasarkan Journal of Medical Virology, kebanyakan orang yang terinfeksi nCoV-2019 terpapar daging hewan liar yang dijual di pasar ikan Huanan, yang menjual unggas, ular, kelelawar, dan hewan ternak lainnya, termasuk berasal dari ular.

5.      Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana mendiagnosis kondisi akibat virus ini? Berikut adalah beberapa hal yang mungkin dilakukan dokter untuk mendiagnosis virus corona yang mungkin dapat menjangkiti Anda.

●          Melihat riwayat kesehatan Anda, termasuk gejala yang Anda rasakan

●          Melakukan pemeriksaan fisik

●          Melakukan tes darah

●          Melakukan tes laboratorium terhadap dahak, sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya.

Jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan, Anda perlu memberi tahu dokter soal lokasi yang baru Anda kunjungi atau kontak dengan hewan.

Sebagian besar infeksi MERS-CoV ditemukan berasal dari Semenanjung Arab. Sementara itu, untuk SARS-CoV dan 2019-nCoV umumnya berasal dari daerah Tiongkok atau China daratan.

Maka, penting untuk melaporkan riwayat bepergian, terutama jika Anda baru dari daerah yang telah disebutkan di atas.

Kontak dengan hewan-hewan pembawa virus ini, seperti ular, kelalawar, atau menggunakan produk berbahan unta juga penting untuk disampaikan demi membantu diagnosis penyakit akibat virus korona.

6.      Bagaimana mengobati virus ini?

Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh CoV pada manusia. Sebagian besar orang dengan penyakit akibat virus ini akan sembuh dengan sendirinya.

Namun, hal-hal yang dapat meredakan gejala penyakit akibat virus korona adalah:

●          Minum obat sakit dan flu, tapi jangan berikan Aspirin pada anak-anak

●          Gunakan pelembap ruangan atau mandi dengan air panas untuk melegakan sakit tenggorokan dan batuk.

●          Jika Anda mengalami sakit ringan, Anda perlu minum banyak air dan beristirahat di rumah.

7.      Kiat pencegahan

Saat ini, belum ada vaksin apa pun yang dapat mencegah coronavirus. Namun, cara yang dapat Anda lakukan untuk terhindar dari penyebaran virus korona adalah:

●          Cuci tangan lebih sering dengan sabun dan air, setidaknya 20 detik.

●          Hindari menyentuh tangan, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.

●          Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.

●          Bersihkan barang yang sering Anda sentuh.

●          Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci tangan.

●          Tetaplah di rumah jika sakit. 

Dalam rilisnya, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menganjurkan beberapa hal untuk mencegah infeksi virus corona apabila Anda hendak bepergian.

●          Hindari menyentuh hewan atau burung.

●          Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.

●          Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.

●          Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.

●          Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah wabah, terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.

●          Setelah kembali dari daerah wabah, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan informasikan kepada dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

8.      Faktor risiko virus corona

Coronavirus bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis kelamin. Akan tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu:

●          Orang lanjut usia

●          Anak-anak

●          Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

9.      Ciri dan gejala Virus Corona

Infeksi Coronavirus ditandai oleh gejala yang awalnya tampak seperti gejala flu pada umumnya. Berikut adalah gejala virus Corona yang harus Anda waspadai:

●          Demam

●          Hidung tersumbat

●          Batuk

●          Sakit tenggorokan

Tidak adanya perbedaan gejala antara infeksi Coronavirus dengan infeksi virus flu biasa (Rhinovirus) ini membuat Anda untuk sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika gejala sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tak kunjung sembuh setelah diberikan obat-obatan umum.

10.  Pencegahan infeksi virus corona

Infeksi virus korona dapat dicegah dengan cara-cara seperti berikut ini:

●          Menghindari kontak dengan penderita infeksi

●          Gunakan masker penutup hidung dan mulut saat beraktivitas di luar ruangan

●          Cuci tangan dengan sabun dan air hangat secara rutin

●          Batasi kontak antara tangan dengan mata, hidung, dan mulut

●          Banyak minum air putih

●          Banyak makan buah, sayuran, dan suplemen vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh.

11.   Menjaga Daya Tahan Tubuh

Mengonsumsi suplemen dan vitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh merupakan hal penting yang bisa kamu lakukan agar tubuh terhindar dari resiko terkena virus seperti Coronavirus. Berikut adalah beberapa suplemen yang dapat membantu sistem imun kamu:

•                    Multivitamin

Multivitamin adalah suplemen yang mengandung kumpulan vitamin yang dibutuhkan untuk membantu memelihara kesehatan dan meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Multivitamin juga dapat mencegah berbagai penyakit. Multivitamin juga dapat membantu meningkatkan daya ingat.


•                    Propolis

Propolis adalah material yang dibentuk oleh lebah untuk membangun sarangnya. Propolis memiliki efek anti inflamasi. Propolis dikenal memiliki efek antioksidan dan bekerja sebagai antibiotik alami. Propolis dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh.


•                    Garlic

Garlic atau bawang putih adalah kelompok tanaman yang mengandung banyak nutrisi yang berguna untuk tubuh kita. Sehingga garlic diketahui memiliki khasiat menangani berbagai penyakit. Kandungan yang terdapat dalam garlic adalah mangan, vitamin B6, vitamin C, zat besi, selenium, fosfor, vitamin B1 dan kalsium

Garlic mengandung senyawa allicin yang memiliki sifat antimikroba yang berfungsi sebagai anti bakteri dan virus, sehingga garlic efektif untuk penyakit yang diakibatkan dari virus atau bakteri seperti flu.

Selain itu, Garlic juga kaya antioksidan, sehingga dapat membantu meningkatkan sistem imun dan mencegah infeksi. 


•                    Echinacea + Noni

Echinacea adalah tanaman bunga herbal yang berasal dari daratan Amerika Utara . Dikenal untuk memperbaiki sistem imun, memiliki efek anti inflamasi dan antioksidan. Kandungan Echinacea Purpurea dikenal dapat membantu menghalangi infeksi penyakit pada bagian atas ataupun bagian bawah sistem pernapasan .  Suatu penelitian yang dilakukan University of Connecticut membuktikan bahwa konsumsi Echinacea dapat menurunkan infeksi flu hingga 58%. Bahkan Echinacea tidak hanya mampu menurunkan kemungkinan tertular flu, namun juga durasi pilek dapat dikurangi hingga setengah hari.

Itulah sejumlah hal penting yang sangat perlu Anda ketahui seputar virus korona (Corona) yang sedang menjadi perhatian dunia. Semoga artikel ini membantu Anda untuk menjalankan kebiasaan hidup sehat di setiap aktivitas Anda. Dapat artikel kesehatan lainnya dan tips sehat lainnya secara gratis di ngovee.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved