Virus Corona
Antisipasi Virus Corona, Menkes Terawan: Kita Siaga Satu, Tidak Ada Tidurnya
Menteri Kesehatan meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus corona.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Kesehatan meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus corona.
Demi mengantisipasi corona virus Menkes Terawan menyebut pemerintah sudah siaga satu agar masyarakat tidak khawatir.
“Kita ini sudah siaga satu ini, tidak ada tidurnya ini. Jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir,” kata Menkes Terawan.
Menkes Terawan menyebutkan guna menunjang antisipasi virus corona, Kementerian Kesehatan bersama-sama dan seluruh aparat negara TNI polri kita sudah menyiapkan segala simulasi penanganan corona.
Kemudian melakukan pendeteksian di 135 pintu masuk ke Indonesia baik di darat, laut maupun udara dengan memasang thermal scanner sehingga ketahuan bila ada pendatang dengan kondisi tidak sehat yang masuk ke Indonesia.
“Kita pasang 195 thermal scanner dan kesiapan 24 jam semua aparat Kementerian Kesehatan untuk menyikapi ini artinya apa ya biasa saja kalau ada ya nanti kita tangani kita isolasi sehingga bisa kemudian sembuh,” pungkas Terawan.
Baca: 26 Orang di China Meninggal Akibat Virus Corona, Sudah Menyebar Hampir ke Semua Wilayah Tiongkok
Baca: Kenali Ciri-ciri Demam yang Disebabkan Virus Corona, Dari Batuk, Sesak Nafas Hingga Jadi Pneumonia

Pegawai Huawei Diduga Terinfeksi Corona
Corona virus yang menyebabkan wabah pneumonia di Wuhan, China ikut menghebohkan Indonesia setelah pekerja Huawei yang berkantor BRI sakit dan diduga corona virus.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto langsung membantah adanya indikasi corona virus. Terawan memastikan saat ini kondisinya baik-baik saja.
"Aku wis ngerti pasiennya ora opo-opo (aku paham pasiennya gak kenapa-kenapa," kata Menkes Terawan di depan kantor Huawei, di Gedung BRI II, Jakarta Pusat, Kamis (22/1/2020).
Informasi awal yang didapatkan Terawan pasien tersebut hanya mengalami penyakit pernafasan, flu biasa saja.
"Info awal sakit flu biasa, tapi kita cek itu wis biasa
Baca: Pasar Ini Diduga Jadi Pusat Penyebab Wabah Virus Corona, Jual Daging Ular hingga Tikus Ilegal
Baca: Satu Pasien Suspect Virus Corona di Rawat di RSPI Sulianti Saroso Kondisinya Dikabarkan Stabil
Bayangin orang cina satu juta lebih kalau bolak balik dari sono dianggap itu (corona virus) gimana," tutur Menkes.
Tapi pemantauan tetap dilakukan, sejak awal ia menerima laporan indikasi virus pihak Terawan berkoordinasi langsung dengan bagian rumah sakit yang merawat pasien tersebut.
"Sudah (koordinasi), Ini kan jalan terus (koordinasinya)," kata Terawan.
Baca: Mengeluh Panas, 3 Turis Diisolasi di Bali, Diduga Terjangkit Virus Corona,Bagaimana Kondisi Terkini?
Ada Riwayat Perjalanan ke China, Satu Pasien RSPI Sulianti Saroso Kondisinya Stabil
Satu orang pasien dengan dugaan virus corona kini tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Direktur medik dan perawatan RSPI Sulianti Saroso, Dr. Diany Kusumawardhani Spa, pun menegaskan saat ini statusnya masih suspect sambil menunggu hasil laboratorium.
“Ada satu orang pasien dengan suspect, tetapi kondisi saat ini masih stabil dan tidak ada perburukan, belum dinyatakan sebagai newcorona,” ucap dr. Diany di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Jumat (24/1/2020).
Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang hasilnya akan keluar sekitar tiga hari.
“Kami menunggu hasil dari litbangkes. Biasanya sih dua sampai tiga hari,” kata dr. Diany.
Indikasi virus corona itu muncul karena pasien berwarga negara indonesia (WNI) itu memiliki gejala mirip peneumonia yang menyerang bagian pernafasan.
“Jadi memang yang harus mendapat perhatian khusus kalau mengalami gejala-gejala sesuai dengan pneumonia biasanya ada demam, batuk, dan sesak nafas,” ungkap dr. Diany.
Selain itu pasien juga memiliki riwayat perjalanan dari China, negara yang sedang mengalami wabah pneumonia.
“Ada (Pasien ada riwayat perjalanan dari China),” pungkas dr. Diany.
Virus corona ini awlanya terjadi di Kota Wuhan China yang menyebabkan sembilan orang meninggal dan ratusan orang terindikasi pneumonia akibat virus corona.
Suspect virus baru ini dilaporkan oleh beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan baru-baru ini India.