Menkes Targetkan Peningkatan Nilai Ekspor Produk Kesehatan ke Myanmar
Indonesia dan Myanmar siap bekerjasama di bidang kesehatan seiring ditandatanginnya Memorandum of Understanding (MoU).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indonesia dan Myanmar siap bekerjasama di bidang kesehatan seiring ditandatanginnya Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar Myint Htwe.
Kesepekatan terjalin setelah adanya pertemuan antara dua menteri tersebut pada 8 November 2019 lalu tepatnya pada Health Business Forum dan Pameran hari kesehatan nasional ke-55 di ICE, BSD.
Poin kerjasama yang disepakati terdiri dari enam poin yakni terkait kesehatan masyarakat, pelayanan kesehatan, kefarmasian dan alat kesehatan.
Baca: VIRAL Pria Tabung Rp 200 Ribu Tiap Menahan Diri untuk Merokok, Kumpulkan Rp 354 Juta Selama 4 Tahun
Baca: Dorong Kemandirian Bahan Baku Farmasi Nasional, Evergen Raih Piala Karya Anak Bangsa
Baca: Kampanye Edukasi Isi Piringku Raih Penghargaan dari Kementerian Kesehatan RI
Kemudian poin kerjasama selanjutnya adalah pencegahan dan pengendalian penyakit, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan terakhir perihal pengembangan penelitian kesehatan.
Menkes Myanmar, Mynt Htwe menyatakan akan segera dibuat rencana kerja bersama khususnya peningkatan kerja sama farmasi dan alat kesehatan dan transfer of knowledge mengenai manajemen RS sebagai Badan Layanan Umum.
''Kami sangat senang sekali melihat potensi-potensi kerja sama yang dapat dibangun, terutama untuk kefarmasian dan alat kesehatan,” kata Mynt Htwe seperti dalam keterangan tertulis Kemenkes.
Menkes Terawan menyebutkan kerjasama kedua negara itu diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik kedua negara, dan mendukung pelayanan kesehatan di Indonesia maupun Myanmar.
Kemudian bagi Indonesia kerjasama di bidang kesehatan ini mampu menambah potensi pengembangan distribusi obat-obatan dan alat kesehatan ke Myanmar.
“Saya menilai MoU ini sagat baik dan saya sependapat dengan Menkes Myanmar, sudah seharusnya Pemerintah memfasilitasi para industri kefarmasian dan alkes Indonesia untuk bekerjasama dengan industri Myanmar,'' ujar Menkes Terawan.
Adapun target peningkatkan penjualan produk kesehatan Indonesia ke Myanmar senilai 16 juta USD pada tahun 2019 dan dan 41 juta USD pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut diantaranya dengan membangun pabrik farmasi dan nutrisi PT Kalbe Farma di Myanmar yang terkoordinasi dengan baik dalam hal tata cara dan praktek sertifikasi pabrik farmasi dan makanan (GMP certification) dari Indonesia ke Myanmar.