Sabtu, 4 Oktober 2025

Operasi Bariatrik Bukan Peluru Emas untuk Turunkan Berat Badan Penderita Obesitas Seperti Titi Wati

Meski mampu menurunkan bobot tubuh dengan cepat, bedah bariatrik bukanlah ‘peluru emas’ untuk penderita obesitas seperti Titi Wati.

kolase/facebook Tribun Kalteng
Hampir sebulan Titi Wati, perempuan tergemuk di Kalteng yang memiliki bobot hingga 220 kilogram usai menjalani operasi Bariatrik atau pengecilan lambung. Begini kondisinya sekarang. 

Setelah melakukan tindakan pada November 2018 lalu, bobot Naufal berkurang sebanyak 36 kilogram dengan penurunan IMT 80,9.

Bandingkan dengan lewat diet yang sehat, pengurangannya hanya 1,5 kilogram per bulan.

Pada kesempatan itu, dokter Peter juga mengemukakan perbedaan antara bedan bariatrik dengan sedot lemak.

Menurutnya, operasi bariatrik bekerja dengan menghilangkan rasa lapar, memodifikasi saluran cerna, memodifikasi profil hormon pasien sehingga lebih efektif, dan mengurangi kalori yang diserap.

“Bedah bariatrik berbeda sama sekali dengan bedah kosmetik (sedot lemak misalnya, Red), bedah bariatrik menangani akar persoalan obesitas, sementara bedah kosmetik bertindak memperbaiki penampilan tanpa menyentuh akar persoalan,” tegasnya.

(Wartakota/Lilis Setyaningsih)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Gemuk Dipandang Menjadi Penyakit, Kapan Harus Dilakukan Pembedahan?, 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved