Senin, 29 September 2025

Biasakan Sarapan, Jangan Lewat Dari Jam 9 karena Dampaknya Buruk Bagi Otak

Banyak orang yang enggan sarapan dengan alasan seperti takut sakit perut sehabis sarapan ataupun ngantuk.

Pure Healthy Guide
Menu sarapan yang sebaiknya dihindari 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anda malas sarapan? Takut sakit perut dan ngantuk?

Banyak orang yang enggan sarapan dengan alasan seperti takut sakit perut sehabis sarapan ataupun ngantuk.

Menurut Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardiansyah efek tersebut tercipta karena tubuh tidak terbiasa melalukan sarapan, sehingga perlu dilakukan setiap hari.

“Itu kebiasaan saja, makanya harus dibiasakan pagi lapar harus sarapan karena misalnya menunda kadang-kadang atau nanti pada jam berikutnya akan lapar lagi,” ujar Hardiansyah saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (21/2/2019).

Padahal, kebiasaan tidak makan pagi atau sarapan merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu fungsi otak karena kurangnya energi dalam tubuh.

Baca: Ingin Turun Berat Badan? 7 Makanan ini Sebaiknya Dihindari saat Sarapan, Jus dan Sereal Termasuk

Untuk membiasakan diri sarapan, Spesialis Neuroanatomi dan Neurosains, dr Taufik Pasiak menyebutkan perlu konsistensi minimal 22 hari.

Selama 22 hari tersebut otak akan mengubah sistem dalam tubuh yang akan membentuk sebuah kebiasaan.

“Mengubah kebiasaam baru minimal dalam waktu 22 hari, terutama kalau berkaitan dengan motorik. Otak akan mengubah sistem, maka akan terbentuk jadi kebiasaan,” ungkap dr. Taufik di temu di kesempatan yang sama.

Kemudian, Prof. Hardiansyah kembali menambahkan waktu ideal untuk sarapan maksimal dua jam setelah bangun tidur dan jangan sampai lebih dari pukul 09.00 pagi.

“Satu sampai dua jam setelah bangun. Bangun lebih awal misalnya jam 6 kasih paling lama jam 8 sarapan,” pungkas Prof Hardiansyah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan