Senin, 6 Oktober 2025

Berat Badan Turun Naik saat Diet jadi Tanda Jumlah Lemak Makin Banyak, Ini Penjelasannya

Efek yoyo atau berat badan turun naik saat diet bukan hanya disebabkan oleh satu faktor, melainkan ada banyak faktor.

Editor: Willem Jonata
(ketosummit.com)
ILUSTRASI diet 

TRIBUNNEWS.COM - Ketika sedang diet atau mengatur pola makan untuk membuat tubuh langsing, pernahkah Anda mengalami 'yoyo'?

Yoyo pada diet berarti mengalami turun naik berat badan dengan cepat. Hal ini sering dialami ketika diet tidak dilakukan secara benar dan teratur.

Anda harus tahu, menurut dr. Michael Triangto, SpKO, ketika mengalami yoyo tandanya tubuh memiliki jumlah lemak yang semakin banyak.

"Perlu diketahui bagi orang-orang yang mengalami naik-turun-naik-turun berat badan itu biasanya bertambah banyak kadar lemaknya. Meskipun berat awal dan akhirnya sama," jelas Michael dalam acara media briefing Kampanye "Ayo Indonesia Bergerak" (07/12/2018), di kawasan Borobudur, Jakarta Pusat.

Baca: Kesalahan Fatal dalam Diet Keto yang Membat Berat Badan Susah Turun

"Katakanlah awalnya 70 kilo dan akhirnya tetap 70 kilo, tapi sempat naik-turun-naik-turun, pada saat akhirnya nanti itu komposisi lemaknya jauh lebih banyak daripada awal dan komposisi ototnya jauh lebih sedikit daripada awal," lanjut Michael menjelaskan.

Selain itu, metabolisme tubuh pun akan semakin rendah yang membuat kita merasa lebih mudah ngantuk dan capek.

"Meskipun misalnya ukuran baju tetap sama dari beberapa tahun lalu. Tetapi, kolesterol naik, kebugarannya jadi turun.

Baca: Sama-sama Berada di Bali, Luna Maya dan Pengusaha Asal Malaysia Ramai Didoakan Berjodoh

Sehingga, efek yoyo atau naik-turun berat badan dalam jangka waktu cepat ini justru tidak sehat untuk tubuh."

Efek yoyo saat diet bukan hanya disebabkan oleh satu faktor, melainkan ada banyak faktor.

Sehingga, jangan hanya mengurangi asupan makanan saat diet, tapi juga rutin melakukan aktivitas fisik dengan prinsip BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur).

"Misalnya ketika diet, kita akan mengurangi makan kita. Dengan demikian, maka asupan makanan memang jadi lebih sedikit, berat badan juga akan turun. Tapi, pada saat yang sama, metabolisme kita akan turun," ujar Michael.

Maka dari itu, untuk mempertahankan metabolisme bisa dengan cara bergerak dan berolahraga secara BBTT.

"Kalau kita hanya tidak makan banyak, tapi jika suatu waktu ada acara lalu kita makan banyak, maka berat badan bisa naik lagi.

Lalu, kalau olahraga juga itu harus benar, dan sebisa mungkin bikin olahraga yang menarik tidak monoton."

Untuk mengatasi efek yoyo ini caranya yaitu dengan mengatur pola makan, olahraga, porsi aktivitas fisik yang seimbang.

"Kita tidak perlu diet ketat dan latihan terlalu berat," saran Michael.(*)

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved