Pentingnya Pemenuhan Gizi 1000 Hari Pertama untuk Pencegahan Malnustrisi
Pendekatan multifaktorial mulai ketersediaan nutrisi yang memadai, sanitasi, hingga edukasi tenaga kesehatan penting untuk dilakukan untuk mengatasi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah malnutrisi, termasuk stunting, hingga kini masih menjadi tantangan bagi anak-anak di dunia.
Sekitar 162 juta anak berusia di bawah 5 tahun di seluruh dunia mengalami stunting dan 8,9 jutanya merupakan anak Indonesia.
Anak yang seharusnya bisa menjadi generasi penerus bangsa justru mengalami faltering growth (gagal tumbuh) yang berujung pada malnutrisi akibat buruknya asupan nutrisi selama 2 tahun pertama kehidupan.
Professor of International Nutrition, Head of MRC International Nutrition Group & Nutrition Theme Lead of London School of Hygiene & Tropical Medicine, UK, Prof Andrew Prentice mengatakan banyaknya kasus malnutrisi seperti stunting pada anak-anak balita merupakan refleksi masa depan suatu bangsa.
"Karena prosesnya yang kompleks, pendekatan multifaktorial mulai dari ketersediaan nutrisi yang memadai, sanitasi, hingga edukasi tenaga kesehatan penting untuk dilakukan untuk pencegahan,” katanya di Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Prentice menambahkan, masalah malnutrisi juga dipengaruhi oleh masalah kebersihan, sanitasi dan akses air bersih.
Baca: Pengungsi Rohingya dan Ancaman Malnutrisi
Hal ini berpengaruh pula untuk kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang anak, karena anak usia di bawah dua tahun rentan terhadap berbagai infeksi dan penyakit.”
"Jika sudah terjadi indikasi faltering growth, anak harus segera mendapatkan pertolongan berupa asupan nutrisi khusus yang tinggi akan protein hewani dan kalori," katanya.
Menurutnya, ini dilakukan guna mengejar ketertinggalan pertumbuhan fisik sekaligus kemampuan kognitifnya.
Selain itu, kebersihan, sanitasi dan akses air bersih juga tetap harus dijaga untuk melindungi anak dari penyakit yang bisa mengganggu pertumbuhannya.
Yang tidak kalah penting adalah pemeriksaan rutin pertumbuhan anak, agar anak bisa segera dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit apabila tidak bisa diatasi pada level Posyandu.
Malnutrisi merupakan permasalahan multidimensional sehingga perlu adanya kerjasama yang lebih baik antara lembaga pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, akademisi, hingga sektor swasta untuk mengatasinya.
“Dengan adanya keterlibatan berbagai sektor dan pemangku kebijakan untuk bekerjasama diharapkan dapat mempercepat penurunan prevalensi stunting dan bentuk-bentuk kurang gizi lainnya di Indonesia,” tambah Dr dr Damayanti, yang juga disetujui oleh Prof. Prentice.
Baca: Jangan Andalkan Program Pemerintah untuk Mempercepat Penanganan Problem Stunting
Dokter Anak Sub Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik Pada Anak, Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, SpA(K) mengatakan, dalam pencegahan malnutrisi, pola makan sehat dan seimbang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yang optimal.
"Waktu terbaik adalah mulai dari awal kehamilan hingga dua tahun pertama kehidupan anak," kata Damayanti.