Minggu, 5 Oktober 2025

Gerakan Cegah Stunting Fatayat NU upaya wujudkan Generasi Emas Indonesia

Hasil pemantauan status gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan, angka kasus stunting di Indonesia masih cukup tinggi.

Editor: Toni Bramantoro

Berdasarkan kajian yang dilakukan ahli gizi Indonesia, perkawinan anak berpotensi melahirkan generasi stunting, dikarenakan calon ibu masih dalam masa pertumbuhan.

Pada usia ini, calon ibu belum siap hamil dan melahirkan. Selain itu, secara psikologis mereka juga belum siap untuk menjadi orang tua.

Melibatkan keluarga, terutama ayah dalam pola asuh anak. Karena mengasuh dan mendidik anak merupakan tanggung jawab bersama. Mengasuh anak, merupakan tanggung jawab seluruh anggota keluarga, bukan hanya kewajiban salah satu (ayah atau ibu) saja.

Memastikan setiap ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan rutin, minum tablet tambah darah, dan mengkonsumsi makan seimbang. Serta memastikan ibu melahirkan di tempat layanan kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan.

Selain itu, akan memastikan bayi memperoleh IMD dan ASI ekslusif sampai 6 bulan, memperoleh MPASI yang tepat sesuai dengan tahapan usia, dan melanjutkan pemberian ASI sampai 2 tahun.
Memastikan keluarga terutama anak-anak, tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang baik.

Gerakan yang dilakukan oleh FATAYAT NU ini berpegang pada salah satu ayat al-Quran,: "Dan hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak (generasi) yang lemah. Mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.. (Q.s An-Nisa': 9).

Maka, sebagai hamba Allah yang beriman, kita harus berjuang untuk mewujudkan generasi emas Indonesia di masa depan. Karena mereka adalah orang yang akan menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini.

Generasi Sehat Generasi Hebat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved