Senin, 6 Oktober 2025

Transfer Teknologi Endoskopi Antara Jepang dan Indonesia

Meningkatnya kasus-kasus tersebut disebabkan oleh pola makan yang salah dan rokok.

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Dari kiri Prof Hisao Tajiri (President Japanese Gastroenterological Endoscopy Society/JGES), Prof Seigo Kitano (President Asia Pacific Society of Digestive Endoscopy/APSDE), Dr.dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP (Ketua Umum PB PEGI) dan Prof Eiji Umegaki, MD dari Department of Gastroenterology, Kobe University School of Medicine. 

Baca: Salah Berikan Makanan Padat Pada Bayi Picu Masalah Saluran Cerna

Selain itu juga ada dua ahli endoskopi dari Jepang yang memberikan kuliah tamu, yaitu Prof. Kazuhisa Okamoto, MD, Prof Mitsuhiro Kidadari dari Fakultas Kedokteran Universitas Kitasato, dan Prof. Eiji Umegaki, MD, dari Departemen Gastroenterologi, Kobe University School of Medicine. Di situ, Okamoto dan Umegaki akan tampil dalam sesi hands-on di hari pertama.

Tim ahli dari Jepang itu akan mengajari para dokter spesialis penyakit dalam dalam sesi hands on dengan cara yang benar.

Diharapkan dengan pelatihan selama 5 hari (11-15 September 2017) para dokter spesialis penyakit dalam yang terlibat dalam sesi pelatihan ini mampu melakukan tindakan endoskopi tingkat lanjut (advanced endoscopy).

Dokter Ari mengatakan untuk kawasan Asia, Vietnam dan Indonesia mendapatkan kesempatan pelatihan langsung (hands on) dari para ahli endoskopi saluran cerna dari Jepang.

“Untuk pelatihan di Jakarta dipimpin oleh tim dari Kobe University School of Medicine,” ujarnya kepada wartawan dalam jumpa pers yang digelar di Ruang Kuliah Penyakit Dalam, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Senin (11/9/2017).

Tentu saja course itu diselenggarakan dengan memberikan manfaat kepada peserta.

“Course tersebut diselenggarakan dengan tujuan agar para peserta dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan endoskopi, sehingga dapat menegakkan diagnosa secara lebih akurat,” ujarnya  dalam jumpa pers tersebut.

Dengan demikian pula ini akan membawa implikasi terhadap pasien. Ini karena dokter yang ikut di acara itu berasal dari berbagai daerah.

Dokter akan menerapkan ilmu yang baru didapatnya itu dalam memeriksa pasien di berbagai daerah.

“Sehingga terjadi pemerataan pelayanan kesehatan. Pasien tak perlu ke Jakarta untuk memeriksakan penyakit sistem pencernaannya,” imbuh Dokter Ari Fahrial Syam.

Pendidikan semacam itu sebenarnya bukan kali ini saja dilakukan oleh PEGI kepada para anggotanya.

PEGI dalam beberapa kesempatan mengirimkan sejumlah dokter spesialis penyakit dalam yang ahli dalam endoskopi. Dokter Ari bilang sebanyak dua dokter dikirim ke beberapa negara secara reguler, seperti Jepang, Korea Selatan, India, dan Vietnam.

India dipilih karena memiliki kasus gangguan pencernaan yang banyak, sedangkan Vietnam dipilih sebagai tempat pelatihan.

Sedangkan Korea Selatan dan Jepang dijadikan rujukan karena memiliki ilmu dan teknologi endoskopi yang lebih maju.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved