Hati-hati Ayah dan Bunda, 5 Mitos Ini Dapat Merusak Masa Depan Anak Kita
Berangkat dari pemahaman itu, inilah mitos pola belajar keliru yang masih banyak diterapkan orangtua kepada anak-anaknya.
Memiliki spesialis tumbuh kembang anak adalah hal yang sangat bagus. Tapi sekali lagi, jangan dulu menerima diagnosa "ada kelainan" pada anak Anda sebelum meminta pendapat kedua dari ahli yang lain.
Mitos #3: Anak dianjurkan mengonsumsi Ritalin karena tidak bisa diam selama di kelas
Apakah anak Anda tidak bisa diam saat guru bercerita atau sedang menjelaskan pelajaran?
Kelas anak-anak usia dini masih sering menggunakan metode belajar "duduk diam dengarkan saja" atau "duduk diam kerjakan apa yang disuruh".
Ketahuilah, banyak anak-anak berbakat bisa belajar dengan cara itu tapi banyak juga yang tidak. Banyak anak belajar sambil bekerja atau beraktivitas dan itu sah-sah saja.
Sangat menyedihkan jika guru atau orangtua atau siapapun langsung menghakimi anak yang tidak bisa diam sebagai anak dengan ADHD (gangguan konsentrasi).
Lebih sedih lagi jika akhirnya obat seperti Ritalin (obat stimulan syaraf pusat) dijadikan jawaban untuk menenangkan anak. Pertimbangkanlah bahwa cara belajar anak tidak sama.
Bahkan anak yang sungguh-sungguh ADHD sekalipun dapat diterapi tanpa obat-obatan.
Mitos #4: Jika ingin anak sekolah di Universitas unggulan, mulai dari sekarang dengan kartuflash
Perangkat lunak yang mahal sering dijajakan kepada orangtua untuk mengajar anak menghafal, membaca, menambah kosa kata bahasa ibu, bahasa asing dan lain sebagainya.
Sebaliknya, orangtua intuitif mendorong anak mahir dalam pemecahan masalah, penalaran dan kemampuan berpikir, sambil merangsang rasa ingin tahu anak.
Dasar pengasuhan intuitif adalah "beri perhatian pada anak Anda".
Berinteraksi dengan mereka secara alami jauh dari macam-macam perangkat itu.
Beberapa penelitian mengungkapkan, sistem intuitif alami ini terbukti lebih dapat meningkatkan kosakata anak.
Mitos #5: Bisa membaca di usia dini adalah tanda-tanda kejeniusan