Psikolog: Ada Budaya Orangtua Terbiasa Melakukan Hukuman Fisik
A Kasandra Putranto, menanggapi maraknya tindak penganiayaan yang dilakukan terhadap anak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tindak penganiayaan terhadap anak terjadi lagi di Indonesia. Terakhir, seorang anak laki-laki, GT (12), diduga menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya, LSR (47).
Ketua Bidang Profesi di Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, A Kasandra Putranto, menanggapi maraknya tindak penganiayaan yang dilakukan terhadap anak.
"Kita berasal dari budaya di mana orang tua terbiasa melakukan hukuman fisik. Hukuman fisik dianggap wajar sebagai bagian dari pendidikan terhadap anak," ujar Kasandra ditemui di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).
Dia menjelaskan, secara konsep psikologi kekerasan terhadap anak harus dihindari. Tetapi, ada pertimbangan apakah orang tua berada dalam kondisi stress, atau mungkin anaknya sulit diberitahu.
Apakah ini sudah menjadi bagian dari pendidikan, dari ketidakmampuan orang tua mengendalikan emosi, atau bagian dari kenakalan yang menyulitkan proses penyelidikan.
"Yang jelas dalam warisan budaya lama kekerasan domestik dianggap wajar. Pembuktian tidak bisa subjektif. Pendidikan secara psikologis tidak membenarkan adanya hukuman fisik. Ini problem kita, orang tua merasa anak adalah miliknya," tambahnya.