Ajaklah si Kecil Olahraga Agar Bisa Tumbuh Tinggi
Orang yang memiliki badan yang tinggi tak sekadar soal penampilan. Tapi juga menunjukan status gizi seseorang.
TRIBUNNEWS.COM - Orang yang memiliki badan yang tinggi tak sekadar soal penampilan. Tapi juga menunjukan status gizi seseorang.
Sayangnya, anak pendek masih menjadi masalah di Indonesia. Sekitar 35 persen atau sepertiga anak di Indonesia dikategorikan pendek. Bahkan anak pendek di Indonesia penyumbang terbesar jumlah di Asia.
"Anak-anak di Indonesia lebih pendek 12,5 cm pada anak perempuan dan 9,9 cm pada anak laki-laki dibandingkan standar WHO," kata Prof Dr Ir Hardinsyah kepada wartawan saat media workshop tentang Nutrisi Terjangkau Untuk Membantu Penanganan Masalah Gizi Anak Sekolah di Indonesia di Conference room Pabrik Frisian Flag, pekan lalu.
Idealnya tinggi badan pada orang Indonesia, pada perempuan 160 cm dan pada pria 170 cm. Ia mengatakan, pertumbuhan dimulai sejak janin hingga pubertas. Kesehatan dan kecerdasan anak perlu distimulasi dan dibina terus menerus. Tidak hanya pada golden periode tapi juga pada usia pra sekolah dan sekolah.
Genetik yang sering disebut sebagai faktor tinggi badan, menurut Prof Hardinsyah hanya menyumbang sepertiga. Sementara non genetik menyumbang duapertiganya. Terutama dari segi makanan, dan aktivitas fisik.
"Seringkali olahraga dilupakan pada anak-anak. Pada anak sekolah dasar diperlukan olahraga yang fokus pemanjangan tulang. Seperti renang, basket, gerakan menggantung dan lainnya. Diperlukan juga vitamin dan mineral terutama vitamin D agar tulang bisa tumbuh optimal," katanya lagi.
Sayangnya 40 persen anak-anak mengalami kekurangan vitamin D. "Masih banyak orang yang salah mengalokasikan uang. Beli makanan gizi tidak bisa tapi masih bisa beli rokok,? tegasnya. (lis)