Selasa, 30 September 2025

Konsultasi Gigi dan Mulut

Haruskan Mencabut Gigi Berlubang untuk Mengatasi Bau Mulut, Dok?

Dokter Anastasia, bolehkah mencabut gigi yang berlubang, meskipun gigi berlubang itu tidak menyebabkan sakit?

TRIBUNNEWS.COM  - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected].
Semua jawaban akan ditayangkan di www.presnapress.com.

Pertanyaan Pembaca
Dokter Anastasia, bolehkah mencabut gigi yang berlubang, meskipun gigi berlubang itu tidak menyebabkan sakit? Karena saya merasa sangat terganggu dengan bau mulut yang tidak segar akibat gigi berlubang tersebut.

Masalah lain, gigi saya terdapat banyak plak, padahal saya sudah rajin menyikat gigi.
Apa plak juga menyebabkan bau mulut, ya Dok? Bagaimana solusinya? Haruskah saya ke dokter gigi untuk membersihkannya?

Jujur, saya merasa takut karena saat browsing di internet, konon kalau sehabis membersihkan karang gigi rasanya akan jadi ngilu.

Mohon penjelasannya, ya Dok..
Terimakasih.  (Arinda, Surabaya)

Jawaban:
Dear Kak Arinda, terimakasih atas pertanyaan dan kepercayaannya.
Boleh saya menyampaikan sesuatu? Kak, saya merasa prihatin dengan ide solusi pencabutan gigi tidak bermasalah yang Kakak sampaikan atas keluhan bau mulut tidak segar yang Kakak keluhkan.

Beberapa artikel lawas saya di www.presnapress.com sudah membahas cukup detail soal aroma mulut kita. Termasuk soal batasan pilihan tindakan bedah mulut pencabutan gigi. Silakan menyimaknya kembali, Kak..

Secara singkat, karang gigi atau kalkulus gigi terbuat dari plak dan zat kapur yang berada di air liur. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di gigi ( perikel ) dan kuman. Di dalam mulut kita terdapat lebih dari 350 jenis kuman yang dapat menyebabkan karies. Jika di gigi atau sela-sela gigi terdapat banyak makanan yang tidak dibersihkan, maka kuman akan mencerna makanan tersebut. Dan lama-kelamaan akan menyebabkan terbentuknya karang gigi.

Terbentuknya karang gigi yang kasar permukaannya dapat menjebak terfiksasinya sisa makanan/minuman yang setelah berpadu (terfermentasi) dengan bakteri dapat menghasilkan gas tertentu penyebab aroma mulut tidak segar.

Plak dapat dibersihkan melalui tindakan pembersihan/penggosokan rutin sehari-hari dengan sikat gigi dan pasta gigi. Tetapi tidak demikian halnya dengan karang gigi. Karang gigi ini wajib dibersihkan secara rutin ke dokter gigi. Setidaknya per 6 bulan.

Nah, terkait gigi berlubang, sepanjang masih memenuhi persyaratan perawatannya usahakan agar dapat segera dirawat dan ditambal/diperbaiki keutuhan mahkotanya oleh dokter gigi berkompeten di kota Kakak, yea .. Pencabutan gigi berkaries hanya dipilih bila gigi telah tidak memenuhi syarat perawatan semisal terkait tinggi material gigi terhadap gusi, serta materialnya telah sangat rusak/hancur dan lunak.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved