Senin, 6 Oktober 2025

Konsultasi Gigi dan Mulut

Bagaimana Mengatasi Sakit Pada Bekas Perawatan Saluran Akar Gigi?

Saya mengalami masalah pada gigi bekas perawatan saluran akar gigi. Bagaimana solusinya?

zoom-inlihat foto Bagaimana Mengatasi Sakit Pada Bekas Perawatan Saluran Akar Gigi?
SERAMBI/BUDI FATRIA
Dokter Gigi Muda lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Unsyiah memeriksa gigi pasien secara gratis dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2012 di Gedung PDIA Banda Aceh, Kamis (18/10/2012). Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Unilever Indonesia dengan Persatuan Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. SERAMBI/BUDI FATRIA

TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen

Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.

Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.

Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.

Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected].
Semua jawaban akan ditayangkan di www.presnapress.com.

Pertanyaan Pembaca

Saya Endit Triaji L., mahasiswa salah satu universitas di Makassar, berusia 21 tahun. Mengalami masalah pada gigi bekas perawatan saluran akar gigi.

Jadi gini, Dok..  kronologinya:  awalnya, gigi geraham kedua kanan rahang bawah saya berlubang selama bertahun-tahun. Lalu, lubang semakin besar.

Dulu, rasa nyeri yang saya rasakan hanya apabila saya berkumur-kumur ataukan meminum minuman yang dingin saja. Tapi belakangan ini rasa sakit/nyerinya terjadi di setiap saat. Jadi saya memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter gigi. Dengan harapan gigi saya masih bisa ditambal.

Tapi, setelah dokter memeriksanya ternyata gigi saya sudah mati dan tidak dapat ditambal lagi. Dokternya memberi saya dua pilihan:
1. Apakah gigi saya mau dipertahankan dan mengembalikan fungsinya dengan melakukan perawatan saluran akar gigi, ataukah:
2. Gigi saya dicabut.

Saya memilih untuk melalukan perawatan saluran akar gigi tersebut. Dokternya mengatakan bahwa jika ingin tetap mempertahankan gigi ini harus memiliki komitmen yang kuat karena tidak sekali dua kali saja datang berobat lantas gigi saya ini bisa sembuh. Tapi bisa membutuhkan berkali-kali kunjungan. Tergantung keparahan/kerusakan giginya.

Dan, saya adalah pasien yang wajib datang berulang-ulang, mengingat kata dokter gigi saya sudah mati dan terjadi infeksi pada saraf dan pulpa sehingga terjadi peradangan. Dokterpun menyuruh saya melakukan foto gigi dan menambal sementara gigi saya tersebut.

Karena saya tidak tahu sama sekali dengan  perawatan saluran akar gigi ini, maka saya memutuskan untuk mencari informasi tambahan. Setelah saya googling, ternyata terapi ini biasa dilakukan untuk mereka yang tidak ingin ompong di usia dini. Dan dari hasil googling inilah semua pertanyaan saya terhadap RCT terjawab. Dari bagaimana prosedur RCT ini, manfaatnya, serta dampak yang dihasilkan nantinya. Maklum informasi yang dokter saya berikan sangat minim, Dok..

Singkat cerita, setelah kuranglebih 8 kali kunjungan, akhirnya gigi saya dinyatan siap untuk dimasukkan bahan yang akan mengisi saluran akar tersebut. Tapi sebelum ditambal permanen, saya di suruh datang seminggu kemudian untuk mengetahui apakah masih ada keluhan atau tidak terhadap gigi saya ini. Dan seminggu kemudian alhamdulillah saya sama sekali tidak mengalami keluhan. Jadi gigi saya siap di tambal permanen.

Saya pikir saya sudah terbebas dari problem ini. Masalahnya, belum cukup seminggu gigi bekas RCT tersebut kembali mengalami sakit ketika bertemu dengan sesuatu  baik itu ketika berbenturan dengan gigi atas saya ataupun dengan makanan.

Halaman
123
Tags
gigi
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved