25 Persen Anak Sekolah Penglihatannya Bermasalah
Deteksi dini kelainan mata pada anak sudah semestinya dilakukan sehingga bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Laporan Wartawan Intisari-online, Nur Resti Agtadwimawanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deteksi dini kelainan mata pada anak sudah semestinya dilakukan sehingga bisa mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Asal tahu saja, 5-10% anak prasekolah dan 25% anak sekolah punya masalah dengan penglihatannya," papar dr. Ni Retno Setyoningrum, Sp.M. (K), dalam seminar "Deteksi Dini Kelainan Mata Pada Anak" yang digelar Jakarta Eye Center, Sabtu (24/11/2012), di Jakarta.
Seperti dikutip Tribunnews.com dari intisari-online.com, Ni Retno mengatakan deteksi dini kelainan mata anak ini berguna mencegah timbulnya gangguan penglihatan, belajar, dan perkembangan.
Makanya, pemeriksaan dini sangatlah penting. Orangtua semestinya tahu aneka rupa kelainan mata anak. Misalnya saja refraksi (minus, plus, atau silinder), strabimus (juling), dan ambliopia (mata malas). Kepekaan orangtua terhadap kondisi mata anak pun turut menentukan penanganan. Sebab anak-anak tidak bisa mengungkapkan kelainan di matanya.
Contohnya, bila anak kerap mendekati papan tulis dalam kelas ketika hendak membaca tulisan. Ini patut diwaspadai. Jangan-jangan anak memang sudah tidak bisa melihat dengan jelas. Guru sebagai pendamping anak selama di sekolah tentulah harus ikut memberikan perhatian.