Sabtu, 4 Oktober 2025

Parenting

Makin Banyak Mamanya Senyum, Bayi Makin Tumbuh Cerdas

Makin sering tersenyum tulus di depan bayi, si buah hati berpeluang tumbuh cerdas.

zoom-inlihat foto Makin Banyak Mamanya Senyum, Bayi Makin Tumbuh Cerdas
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Kellen Lemos, anak kedua Krisdayanti dari Raul Lemos. Beri senyuman, maka bayi tumbuh cerdas.

TRIBUNNEWS.COM

Senyum sederhana dari orangtua dapat meningkatkan citra diri  dan berdampak bagi perkembangan otak bayi. Tahukah Anda?

Ketika bayi melihat orangtuanya tersenyum, ia melepaskan bahan kimia (opiate) dalam tubuh. Ini membuatnya merasa baik juga membantu otaknya bertumbuh.

Sebagian besar orangtua kerap tak mampu menahan senyuman setiap saat memandangi si Kecil. Ini membuat mereka tersenyum kembali pada orangtua dan membuat kita sibuk berjam-jam. Tak masalah, karena ternyata ini memiliki manfaat besar bagi pertumbuhannya.

Beberapa penjelasan manfaat senyuman yang dilemparkan pada bayi diantaranya.

·  Memainkan peranan dalam membangun ikatan batin dan proses  perlekatan orangtua-anak.

·  Membantu bayi merasa aman dan terjamin.

·  Membantu bayi belajar dan mengembangkan wawasan akan dunia.

·  Bayi dan anak balita yang membaca ekspresi wajah orangtuanya, menggunakan ekpresi wajah ini sebagai panduan berperilaku kelak.

·  Pengalaman emosional yang dimiliki bersama orang lain (khususnya pengalaman di tahun-tahun pertama, Red.), membantu membentuk respon emosional ketika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak akan mengembangkan pemikiran dan emosinya berdasarkan pengalaman yang didapat untuk interaksi sosial di sepanjang hidupnya.

·  Senyuman orangtua ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan yang sulit diingat (sebagaimana teori yang dilontarkan seorang Neuroscientist, Doug Watt).

Ilmu Senyum  

Penelitian ilmiah menyatakan, ketika koneksi terjadi antara orangtua dan anak, ini akan membantu reaksi kimia dalam tubuh. Sebaliknya jika bayi merasa tidak aman atau stres, kadar hormon stres dalam tubuh bayi akan meningkat. Tentu saja, ini tidak akan berdampak baik pada pertumbuhannya.

Bahan kimia yang berbeda berinteraksi dengan sistem saraf bayi dengan cara yang berbeda, bahkan memainkan peran  dalam pertumbuhan dan perkembangan otak.

Tak Ada Senyum yang Sia-Sia

Perlu diingat,  senyum  merupakan salah satu blok bangunan dalam hubungan orangtua dengan anak. Wajah yang dicari anak untuk memberinya kepastian, respon menenangkan, dan mendapatkan perhatian.

Kendati tak semua senyum memiliki arti vital, namun senyum yang ditangkap oleh bayi memberinya pesan luar biasa.  

FAKTA ILMIAH

1.  Ketika melihat wajah ayah atau ibu dan pupil bayi melebar-pertanda  sistem saraf sipmatik terangsang dengan baik.

2.  Sistem saraf simpatik ini secara otomatis merangsang pupil melebar juga detak jantung lebih cepat.

3.  Respon positif bayi, terus tersenyum, dan terus melibatkan bayi juga menyebabkan pelepasan bahan kimia `kebahagiaan' di dalam otak.  Ayah dan Ibu yang berinteraksi dengan bayi juga mengalami hal serupa, sehingga  cenderung ingin mengulangi pengalaman ini.

4.  Sebuah bahan kimia `rasa-senang' alami (neuropeptide ) dilepaskan di korteks prefrontal, memainkan peran penting dalam kehidupan emosional. Kimia ini membantu membangun hubungan antara sel-sel saraf, sehingga merangsang perkembangan otak dan membuat bayi terus merasa bahagia.

5.  Pada saat yang sama, bahan kimia lain (dopamin ) dilepaskan di batang otak. Kimia ini membantu sel-sel otak memperoleh energi (dalam bentuk glukosa), sehingga membantu jaringan baru (dalam otak)terus tumbuh.

HASIL AKHIR

Pengalaman menangkap senyuman orangtua membuat bayi mengerti jika bersama orangtua mereka bisa bahagia dan merasa senang. Oleh karena itu, mereka  cenderung merespon positif terhadap interaksi selanjutnya. (Laili)

Baca Artikel Menarik Lainnya

Sumber: Tabloidnova.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved