Jumat, 3 Oktober 2025

Rima Melati dan Trauma Merokok

Rajin Mengomeli Anak kalau Berani Kebal-kebul Rokok

Trauma merokok setelah terkena kanker payudara membuat aktris Rima Melati tak segan mengomeli mereka yang merokok, termasuk anaknya.

zoom-inlihat foto Rajin Mengomeli Anak kalau Berani Kebal-kebul Rokok
TRIBUNNEWS.COM/ AGUNG BUDI SANTOSO
Aktris Rima Melati kini menikmati hari tuanya dengan gaya hidup sehat tanpa rokok. Pengalaman terkena kanker payudara dan kanker usus akibat rokok membuatnya berbalik melawan si batang tembakau beracun nikotin itu.

Frans Tumbuan yang tiba-tiba muncul saat wawancara berlangsung menuturkan, sang istri memang ekstra hati-hati menjaga kesehatan setelah sembuh dari kanker.  "Saya pun jadi ikut-ikutan gaya hidup sehat ala dia. Ya stop merokok, ya minum jus wortel dan buah-buah dengan antioksidan tinggi, ya treadmill,” tutur Frans

Aktor lawas yang ikut membintangi serial sinetron  Khanza’ itu bertutur, pelajaran buruk merokok di masa lalu itu kini sangat dipahami sebagian besar anak-anak mereka, Dari kelima anaknya, yang empat sudah mengharamkan merokok. Tinggal satu yang masih belum  tobat’, merokok yakni anak pertama, Adianto Tumbuan.

"Tapi dia nggak berani kalau di depan mamanya. Bisa dipelototi tuh sama mamanya. Ngerokoknya masih ngumpet-ngumpet kalau ketemu mamanya,” celetuk Frans, sembari terbahak. Dan Rima pun menyahut, "Wah, bisa saya omeli kalau kebal-kebul di depan saya."

Sang pembantu rumahtangga di rumah itu kepada Tribunnews sempat bertutur kalau dirinya mengagumi sosok sang majikan yang masih berstamina di usia senja.  "Jarang banget ada wanita berusia kayak beliau (72 tahun), masih kuat berenang, jogging, treadmill,” tutur Si Mbak pembantu yang enggan disebutkan namanya itu.

Si Mbak juga bertutur, ia setia membantu Rima Melati membuatkan jus buah ketika tiap kali sang majikan meminta.  "Ibu kesukaannya jus-jus buah yang berwarna, kayak apel dan wortel. Lebih sering wortel sih,” tuturnya.

Rima kini memang benar-benar mensyukuri kesehatannya. Karena dengan begitu ia bisa tetap produktif di dunia akting, mengelola bisnis kuliner dan aktif berkampanye anti rokok di berbagai ajang seminar, penyuluhan atau lokakarya.

Dari penyuluhan itu, ia menyampaikan betapa rokok tidak hanya mengganggu kesehatan tapi kualitas hidup dan merongrong dompet.

"Habis ini saya mau hadiri reuni teman-teman SMA di resto milik saya, The Jaya Pub di kawasan Thamrin. Saya kangen banget sama mereka,” tuturnya, bersemangat. Begitulah Rima Melati dalam keseharian. Tetap lincah dan dinamis di usia senja.

Ia bukan hanya menjadi contoh gaya hidup sehat jauh dari nikotin tapi juga teladan dari cerita bangkit dari keterpurukan. Untuk diketahui, di seluruh dunia jumlah kematian karena rokok sekitar 5 juta orang setahun. Indonesia peringkat ke-3 dunia. 

Jumlah kematian karena merokok 190.260 jiwa. Laki-laki 100. 680 dan wanita 89.580. Setidaknya tiap hari 521 orang meninggal karena rokok.

Rima Melati tidak mau menjadi  bagian dari jumlah itu. Ia pun tidak mau angka itu makin membengkak. Itu sebabnya dia berhenti merokok. Lalu aktif  berkampanye anti  kebal-kebul tembakau di mana-mana.

Secara terpisah, Menaldi Rasmin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) bertutur, progress pemulihan kesehatan Rima Melati setelah stop merokok sejak 1989 bisa jadi inspirasi bagi para wanita yang masih aktif perokok.

Ia lantas mengutip penelitian dari  American Cancer Society’ yang menyebutkan, mereka yang berhenti merokok, 20 menit setelah itu saja sudah terasa dampak positifnya. Yakni, turunnya frekuensi denyut jantung dan tekanan darah.

Sementara kalau tidak lagi merokok dalam 12 jam kemudian akan terjadi normalisasi kadar karbon dalam darah. Sementara kalau 2 minggu hingga 3 bulan tidak merokok, maka peredaran darah dan fungsi paru-paru akan makin membaik.

Sedangkan kalau 1 tahun berhenti merokok, risiko terkena penyakit jantung koroner berkurang 50 persen dibanding yang masih aktif merokok. Sementara bila berhenti total merokok dalam lima tahun, risiko kanker mulut, tenggorokan, esofagus, dan gangguan kantung kemih serta jenis kanker lain akan berkurang 50 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved