Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Detik-detik Greta Thunberg Diseret Rambutnya, Dipaksa Cium Bendera Israel

Aktivis lingkungan, Greta Thunberg mendapatkan perlakuan buruk dari Israel, pengakuan dari beberapa aktivis yang dibebaskan Israel.

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@PamphletsY
GRETA THUNBERG DITANGKAP- Momen Greta Thunberg ditangkap. Beredar video viral yang menggambarkan momen ketika aktivis kemanusiaan, Greta Thunberg ditangkap oleh militer Israel. Dalam suasanan gelap, perempuan muda pemberani asal Swedia tersebut duduk di atas kapal, kemudian seseorang di belakangnya memintanya memeriksa dokumen dan menangkapnya. 

Aktivis Turki Ursen Celich menambahkan dia diseret rambutnya dan dipukuli dan bahkan dipaksa mencium bendera yang diduga sebagai peringatan bagi aktivis lainnya.

"Saat itu saya mengingatnya, dia menyeretnya dengan sangat kuat dan mereka bahkan menempelkan bendera Israel di wajahnya dan mereka bahkan menaruh Greta di troli.  Seperti mereka memperlakukannya seperti binatang".

"Dia diperlakukan dengan buruk, dia seperti dibungkus dengan bendera Israel, lalu mereka dorong dan tarik dia ke mana pun mereka mau, dan untuk propaganda yang mereka mau.  Seperti ada tiga orang di depannya dalam antrean dan dia datang mendekati ruangan pribadi itu dan mereka mendorongnya dengan sangat agresif dan memasukkannya ke dalam ruangan itu"

"Dan kemudian Ben Gvir datang dan masuk ke ruangan itu bersamanya, Anda tahu, itu mengerikan.  Tapi mereka mencoba menggunakannya sebagai propaganda untuk pencitraan mereka, tapi dia diperlakukan seperti sampah" katanya.

Menurut Kementerian Luar Negeri Swedia, Thunberg ditahan di sel yang dipenuhi kutu busuk dengan makanan dan air yang tidak mencukupi dan dipaksa duduk untuk
waktu yang lama di permukaan yang keras.

Laporan juga mengklaim para tahanan tidak diberi obat-obatan, toilet, dan akses ke penasihat hukum selama menjalani masa penahanan yang panjang dengan tangan terikat kabel.  

Helmi menggambarkan pengalaman itu sebagai bencana, mengatakan para tahanan diperlakukan seperti binatang.  

"Itu adalah sebuah bencana.  Saya dapat mengatakan seperti mereka memperlakukan kami seperti binatang. Mereka tidak memberi kami yang bersih" katanya.

Peserta lain menekankan legalitas armada itu yang bertentangan dengan intersepsi Israel, dengan menyebutnya sebagai tindakan penyanderaan yang brutal.

"Sungguh menjijikkan bagaimana mereka memperlakukan kami di penjara. Mereka sangat protokoler, untuk membuat merasa jijik dengan kami dan kemudian kami harus mengganti pakaian kami dan kemudian mereka akan menempatkan kami dalam kandang di bawah sinar matahari" katanya.

"Kemudian mereka tidak memperlakukan kami sebagai seorang berhijab, dan kemudian ketika kami berada di sel, mereka bahkan tidak memberi kami air bersih dan juga obat-obatan bahkan ketika kami meminta dan seorang wanita sangat membutuhkan obat.  Mereka menolakhnya.  Katanya kalau dia belum mati , ya sudahlah.  Dan kemudian kami harus minum dari air keran di toilet".

Israel membantah semua tuduhan, menyatakan bahwa para tahanan aman, diberi makan, minum, dan memiliki akses ke penasihat hukum. 

Armada itu merupakan upaya terbaru untuk menantang blokade laut Israel di Gaza, yang telah berlaku sejak serangan Hamas pada Oktober 2023.  

Israel terys mengklaim menyebut misi semacam itu sebagai aksi publisitas dan memperingatkan agar tidak melanggar blokade.  

Ketika para aktivis kembali ke Turki dan negara-negara lain, tuduhan penganiayaan telah memicu kecaman internasional, menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan terhadap pengunjuk rasa damai dan perlakukan buruk terhadap aktivis terkenal seperti Greta Thunberg.

 

 

 

 

 

SUMBER: YOUTUBE THE FINACIAL EXPRESS

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved