Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Terancam Hukuman 'Kartu Merah' UEFA, Tergantung Voting Pekan Depan

Masa depan Israel di UEFA bisa jadi akan ditentukan sebelum kualifikasi Piala Dunia, Tim nasional Israel dan klub Israel mungkin menghadapi hukuman.

Penulis: Muhammad Barir
Tangkapan layar X/@DataFutebol
KARTU MERAH BUAT ISRAEL- Para suporter tim Yunani PAOK membentangkan spanduk dorongan untuk memberikan kartu merah untuk Israel karena genosida yang dilakukannya di Gaza. 

Israel Terancam Hukuman "Kartu Merah" UEFA, Tergantung Voting UEFA Pekan Depan

TRIBUNNEWS.COM- Masa depan Israel di UEFA bisa jadi akan ditentukan sebelum kualifikasi Piala Dunia, Tim nasional Israel dan klub Israel mungkin menghadapi hukuman larangan bertanding. 

UEFA dapat memutuskan paling cepat minggu depan, apakah mereka akan menangguhkan Israel dari kompetisinya, UEFA menghadapi tekanan yang semakin besar dari dalam dan luar.

Pemungutan suara UEFA yang akan menentukan partisipasi Israel dalam kualifikasi Piala Dunia dan Maccabi Tel Aviv di Liga Europa dapat diadakan oleh komite eksekutif UEFA sebelum jeda internasional dimulai pada 6 Oktober.

UEFA menyatakan tidak ada pertemuan yang dijadwalkan minggu depan, dengan pertemuan exco berikutnya dijadwalkan pada 3 Desember. 

Namun, sumber-sumber di dalam federasi nasional mengatakan bahwa situasi tampaknya akan semakin memanas dan UEFA beserta presidennya, Aleksander Ceferin, semakin diharapkan untuk mengambil tindakan.

Intervensi di luar pertandingan semakin meningkat. Pada hari Selasa, sekelompok diplomat senior mendesak UEFA dan FIFA untuk memberlakukan larangan setelah terbitnya laporan oleh komisi penyelidikan internasional independen Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menemukan Israel melakukan genosida di Gaza. 

 

 

Baca juga: FIFA dan UEFA Pertimbangkan untuk Mengeluarkan Israel dari Semua Turnamen

 

 

 

Pekan lalu, kelompok kampanye Game Over Israel mengambil alih sebuah papan reklame di Times Square, New York, untuk menyerukan agar federasi-federasi sepak bola memboikot pertandingan apa pun dengan negara tersebut.

Italia adalah salah satu negara yang berada di bawah tekanan untuk bertindak. Azzurri , bersama Norwegia, akan menghadapi Israel di babak kualifikasi berikutnya, dengan pertandingan mereka dijadwalkan pada 14 Oktober di Udine. Italia baru saja melakukan aksi mogok umum selama 24 jam sebagai protes terhadap perilaku Israel di Gaza.

Gabriele Gravina, presiden federasi sepak bola Italia, yang juga anggota Exco UEFA, mengatakan pekan ini bahwa boikot apa pun "hanya akan menguntungkan Israel, yang secara teori dapat ditingkatkan dalam jalur kualifikasi mereka menuju turnamen". 

Ia juga mengatakan bahwa ia "mengecam" penderitaan di Gaza dan bahwa "tidak ada seorang pun yang bisa bersikap acuh tak acuh terhadap penderitaan dan rasa sakit ini".

Keputusan untuk menangguhkan Asosiasi Sepak Bola Israel akan diambil melalui pemungutan suara mayoritas sederhana oleh 19 anggota eksekutif UEFA.

Para ahli internal memperkirakan jika usulan ini diajukan, pemungutan suara tersebut akan memiliki peluang besar untuk lolos dengan hanya tiga atau empat suara abstain atau menentang. 


Namun, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi politik yang cukup besar.

Pemerintah Amerika Serikat, misalnya, telah memperingatkan akan menentang keputusan semacam itu, mengingat negara tersebut akan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia. 

"Kami pasti akan berupaya keras untuk menghentikan sepenuhnya segala upaya pelarangan tim nasional Israel dari Piala Dunia," ujar seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Sky News.

Penangguhan apa pun akan berarti UEFA mengeluarkan seorang peserta dari kompetisi yang diselenggarakan FIFA. FIFA, di bawah presidennya, Gianni Infantino, telah mengembangkan hubungan yang kuat dengan pemerintahan Trump.

Sementara itu, Presiden Federasi Sepak Bola Turki (TFF) Ibrahim Haciosmanoglu telah mengirimkan surat kepada FIFA, UEFA, dan para pemimpin semua federasi sepak bola nasional, yang menyerukan agar Israel dilarang dari semua acara olahraga.

Dalam suratnya, Haciosmanoglu menekankan bahwa sepak bola selalu lebih dari sekadar olahraga. Tapi menjadi bahasa universal yang menyatukan berbagai budaya, memupuk persahabatan, dan memperkuat ikatan solidaritas antarbangsa. 

Haciosmanoglu, menekankan perlunya tindakan terhadap situasi tidak manusiawi dan tidak dapat diterima yang dilakukan oleh Israel di Gaza. 

 

 

 


(Tribunnews/mba)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan