Top Rank
10 Kota dengan Harga Sewa Tempat Tinggal Termahal: Di New York Sebulan Rp68 Juta
Inilah 10 kota dengan biaya sewa termahal di dunia, salah satu kota di Indonesia masuk 66 besar.
TRIBUNNEWS.COM – Biaya sewa tempat tinggal menjadi salah satu indikator penting dalam menilai tingkat keterjangkauan hidup di sebuah kota.
Di sejumlah kota metropolitan dunia, harga sewa hunian mencapai angka yang sangat tinggi akibat tingginya permintaan, keterbatasan lahan, serta status kota tersebut sebagai pusat aktivitas global.
New York, misalnya, menempati posisi teratas dengan rata-rata biaya sewa mencapai sekitar Rp68 juta per bulan untuk apartemen satu kamar.
Namun, New York bukan satu-satunya.
Sejumlah kota di Eropa, Asia, hingga Timur Tengah juga masuk daftar dengan harga sewa fantastis.
Berikut 10 kota dengan harga sewa hunian termahal di dunia tahun 2025.
Data diambil dari laporan Deutsche Bank Research Institute dari Numbeo yang dirilis pada Juni 2025.
Hunian yang dimaksud adalah apartemen dengan satu kamar.
1. New York, Amerika Serikat – USD 4.143 (±Rp68 juta)
2. Boston, Amerika Serikat – USD 3.394 (±Rp56,5 juta)
3. San Francisco, Amerika Serikat – USD 3.332 (±Rp55,4 juta)
Baca juga: 10 Negara dengan Orang Jenius Terbanyak Berdasarkan Keanggotaan Mensa
4. Singapura, Singapura – USD 3.167 (±Rp52,7 juta)
5. London, Inggris – USD 2.985 (±Rp50 juta)
6. Zürich, Swiss – USD 2.720 (±Rp45,2 juta)
7. Los Angeles, Amerika Serikat – USD 2.613 (±Rp43,5 juta)
8. Dubai, Uni Emirat Arab – USD 2.401 (±Rp40 juta)
9. Dublin, Irlandia – USD 2.378 (±Rp39,5 juta)
10. Amsterdam, Belanda – USD 2.358 (±Rp39,2 juta)
Posisi Jakarta
Dari total 69 kota yang masuk dalam survei Deutsche Bank, Jakarta juga tercatat.
Jakarta menempati posisi ke-66 dengan harga sewa apartemen satu kamar rata-rata USD 386 per bulan atau sekitar Rp6,4 juta.
Mengapa Harga Sewa Mahal?
Dilansir nerdwallet.com, berikut beberapa faktor yang membuat harga sewa hunian sangat tinggi, terutama di Amerika Serikat:
1. Inflasi
Kenaikan biaya secara umum membuat pemilik properti membebankan biaya tambahan kepada penyewa, misalnya untuk gaji pekerja pemeliharaan atau biaya perbaikan.
Harga sewa yang lebih tinggi pada akhirnya ikut mendorong inflasi, sehingga tercipta siklus yang berulang.
Baca juga: 10 Kota Terbaik di Dunia untuk Gen Z: Bangkok Nomor 1 karena Murah dan Bikin Bahagia
2. Kekurangan Inventaris
Jumlah properti sewa yang tersedia, khususnya yang terjangkau, sangat terbatas.
Hal ini menyebabkan persaingan tinggi di pasar sewa.
3. Hambatan Kepemilikan Rumah
Banyak calon pembeli rumah memilih tetap menyewa karena menghadapi harga rumah yang tinggi, pasokan terbatas, suku bunga KPR yang naik, serta biaya pembangunan baru yang semakin mahal akibat gangguan rantai pasokan.
4. Berakhirnya Pembekuan dan Diskon Sewa
Saat pandemi Covid-19, banyak kota memberlakukan pembekuan sewa atau pemilik memberikan diskon besar.
Kini, pemilik properti menebus kerugian tersebut dengan menaikkan harga sewa baru maupun perpanjangan kontrak.
5. Pergeseran Tenaga Kerja
Pandemi meningkatkan popularitas kerja jarak jauh.
Banyak pekerja dengan penghasilan tinggi pindah ke wilayah pinggiran yang sebelumnya relatif murah, mencari rumah lebih besar.
Migrasi ini menaikkan harga sewa di daerah pinggiran lebih besar daripada penurunan sewa di kota besar, sehingga total biaya sewa tetap meningkat.
6. Meningkatnya Permintaan Hunian untuk Tinggal Sendiri
Semakin banyak orang mencari apartemen studio atau satu kamar tidur, sehingga permintaan melonjak pada segmen ini.
Selain itu, ada faktor lain yang memperburuk kondisi: kenaikan upah tidak secepat kenaikan harga sewa.
Menurut analisis Zillow pada 7 Mei, sejak 2019 harga sewa naik 1,5 kali lebih cepat dibanding kenaikan upah.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
Top Rank
10 Kasus Keracunan Massal MBG sejak Januari 2025: Mual, Muntah, Pingsan, Guru Turut Jadi Korban |
---|
10 Negara dengan Pengguna Gmail Terbanyak: Indonesia Miliki Pangsa Tertinggi, Brasil Urutan Kelima |
---|
10 Tempat Terlarang di Dunia, Tidak Bisa Didatangi Turis |
---|
10 Negara dengan Kecepatan Internet Paling Lambat: Timor Leste Urutan 1, Ada Kuba hingga Belarusia |
---|
5 Wisata Susur Sungai di Yogyakarta yang Memiliki Pemandangan Indah, Cocok untuk Referensi Liburan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.