Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Langgar Langit NATO: Jet Rusia Masuki Estonia, Pasal 5 di Ujung Tanduk?

3 jet tempur Rusia dilaporkan memasuki wilayah udara Estonia, Pasal 4 NATO diaktifkan, bagaimana dengan Pasal 5?

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Generated by AI
NATO VS RUSIA - Foto ilustrasi yang dibuat dengan AI, menampilkan bendera NATO dan Rusia. Estonia aktifkan Pasal 4 NATO setelah pesawat Rusia masuk wilayahnya. 

TRIBUNNEWS.COM – Tiga jet tempur Rusia dilaporkan memasuki wilayah udara Estonia dan mondar-mandir selama setidaknya 12 menit, ungkap pemerintah Estonia pada Jumat (19/9/2025).

Mengutip The Independent, ini merupakan pelanggaran ketiga Rusia terhadap wilayah udara NATO dalam dua minggu terakhir.

Sebelumnya, pesawat nirawak Rusia juga terdeteksi memasuki wilayah Polandia dan Rumania.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia akan segera mendapat pengarahan mengenai situasi tersebut, namun menegaskan bahwa ia tidak senang.

Kepada wartawan, Trump menyatakan: “Saya tidak menyukainya. Saya tidak suka jika itu terjadi. Bisa jadi masalah besar.”

Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsakhna menyebut, Rusia sudah empat kali melanggar wilayah udara Estonia sepanjang tahun ini.

"Namun kali ini berbeda. Tiga pesawat tempur sekaligus memasuki wilayah udara kami, suatu tindakan kurang ajar yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Kementerian Luar Negeri Estonia menambahkan, insiden tersebut terjadi di Teluk Finlandia dan melibatkan tiga jet tempur MiG-31 Rusia.

Kuasa Usaha Rusia pun dipanggil dan diberikan nota protes.

Rusia Membantah

Di sisi lain, Militer Rusia membantah tudingan tersebut.

Mereka menyatakan penerbangan itu “terjadwal” dan sesuai aturan wilayah udara.

Dalam pernyataan resminya disebutkan:

Baca juga: 3 Jet Tempur Rusia Nyelonong Masuki Wilayah Estonia, NATO Siaga Penuh

“Pada 19 September tahun ini, tiga jet tempur MiG-31 Rusia melakukan penerbangan terjadwal dari Karelia menuju sebuah pangkalan udara di wilayah Kaliningrad."

"Penerbangan dilakukan sesuai dengan Aturan Internasional Penggunaan Wilayah Udara, tanpa melanggar batas negara lain, sebagaimana dikonfirmasi oleh alat pemantauan objektif."

"Pesawat Rusia tidak menyimpang dari rute yang disepakati dan tidak melanggar wilayah udara Estonia."

"Rute penerbangan melewati perairan netral Laut Baltik pada jarak lebih dari tiga kilometer dari Pulau Vaindlo.”

NATO Akan Gelar Pertemuan

Dewan Atlantik Utara, badan pengambil keputusan politik utama NATO, dijadwalkan bertemu di Estonia awal pekan depan untuk membahas insiden tersebut.

Pertemuan ini digelar setelah Estonia meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 Perjanjian NATO.

Apa Isi Pasal 4 dan Pasal 5 Perjanjian NATO?

Traktat NATO (North Atlantic Treaty) yang ditandatangani pada 4 April 1949 terdiri atas 14 pasal utama.

Mengutip nato.int, berikut ringkasannya:

Pasal 1–3: Menekankan penyelesaian damai, penguatan institusi demokratis, serta kerja sama ekonomi dan militer.

Pasal 4: Mengatur mekanisme konsultasi jika ada ancaman terhadap integritas wilayah atau keamanan politik negara anggota.

Pasal 5: Inti dari NATO, menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.

Pasal 6–14: Mengatur aspek teknis, seperti cakupan wilayah, prosedur ratifikasi, dan keanggotaan.
 
Rincian Pasal 4 dan 5

Mengutip The Independent, Pasal 4 NATO sudah digunakan sembilan kali dalam 75 tahun terakhir, dua di antaranya terjadi hanya dalam dua minggu terakhir.

Pasal 4 memungkinkan negara anggota mengajukan isu ke Dewan Atlantik Utara untuk dikonsultasikan bila merasa wilayah, kemerdekaan politik, atau keamanan mereka terancam.

Baca juga: Rusia Geram NATO Gelar Latihan Militer Arctic Light 2025, Kenapa Denmark Tidak Undang AS?

Sejak berdiri tahun 1949, Pasal 4 telah diaktifkan sembilan kali, termasuk oleh Estonia kali ini.

Pada 10 September lalu, Polandia juga memicu Pasal 4 setelah militernya menemukan dan menembak jatuh 19 pesawat nirawak Rusia di wilayah udaranya.

Sementara itu, Pasal 5 menyatakan bahwa serangan bersenjata terhadap satu anggota NATO di Eropa atau Amerika Utara dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.

Jika disepakati bahwa Rusia melakukan serangan, Pasal 5 dapat diberlakukan dan aliansi akan mengambil tindakan kolektif.

Pasal 5 inilah yang menjadi dasar berdirinya NATO, terutama sebagai langkah pencegahan terhadap ekspansi Uni Soviet di Eropa Timur pasca-Perang Dunia II. 

Daftar Anggota NATO (32 negara)

NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah organisasi aliansi militer internasional yang dibentuk pada 4 April 1949 melalui Perjanjian Atlantik Utara.

Tujuan utamanya adalah menjaga keamanan dan pertahanan kolektif negara-negara anggotanya, terutama di kawasan Atlantik Utara.

Negara-negara anggota NATO yakni:

  • Albania (2009)
  • Belgia (1949)
  • Bulgaria (2004)
  • Kanada (1949)
  • Kroasia (2009)
  • Ceko (1999)
  • Denmark (1949)
  • Estonia (2004)
  • Finlandia (2023)
  • Prancis (1949)
  • Jerman (1955)
  • Yunani (1952)
  • Hongaria (1999)
  • Islandia (1949)
  • Italia (1949)
  • Latvia (2004)
  • Lituania (2004)
  • Luksemburg (1949)
  • Montenegro (2017)
  • Belanda (1949)
  • Makedonia Utara (2020)
  • Norwegia (1949)
  • Polandia (1999)
  • Portugal (1949)
  • Rumania (2004)
  • Slovakia (2004)
  • Slovenia (2004)
  • Spanyol (1982)
  • Swedia (2024)
  • Turki (1952)
  • Britania Raya (1949)
  • Amerika Serikat (1949)

NATO Terancam Perang dengan Rusia?

Sebelum insiden di Estonia, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, sudah menyatakan bahwa NATO “berperang dengan Rusia” terkait konflik Ukraina.

Dilansir Newsweek, komentar Peskov muncul setelah Polandia menembak jatuh sejumlah pesawat nirawak Rusia yang memasuki wilayahnya.

Menteri Luar Negeri Polandia, Radosław Sikorski, menyebut langkah Rusia itu sebagai taktik untuk menguji respons aliansi.

Baca juga: Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap?

Pada Senin (15/9/2025), Peskov menegaskan bahwa NATO jelas terlibat secara de facto dalam perang tersebut.

Sebagai catatan, NATO tidak secara langsung terlibat dalam perang Rusia–Ukraina, dan pasukannya tidak dikerahkan untuk bertempur.

Namun pernyataan Peskov menegaskan adanya eskalasi ketegangan antara Moskow dan NATO, sekaligus menambah kekhawatiran bahwa Rusia memang sedang menguji kesolidan aliansi tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved