Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Menguji NATO dengan Drone dan Disinformasi, Apakah Barat Masuk Perangkap?

Pelanggaran wilayah udara Polandia oleh drone Rusia adalah contoh paling gamblang tentang bagaimana Barat telah mengalami agresi langsung Rusia.

National Police of Ukraine/npu.gov.ua
DRONE SHAHED-136 - Foto yang dirilis National Police of Ukraine, menampilkan drone Rusia Geranium (Shahed), yang jatuh di wilayah Vinnytsia, Ukraina pada Maret 2024. Militer AS berniat membeli drone replika Shahed-136 Iran untuk keperluan pengembangan dan pengujian. 

Namun, tambahnya, insiden pesawat nirawak tersebut tak diragukan lagi menunjukkan bahwa narasi pro-Rusia dapat menembus perdebatan sosial-politik Barat ketika kondisi yang menguntungkan muncul.

"Rusia mampu menciptakan kondisi seperti itu dan, jika tidak menghadapi respons tegas dari Barat, kemungkinan besar akan mencoba provokasi serupa lagi," kata dia.

Menurut dia, menghadapi situasi ini, Polandia dan Barat tidak dapat berdiam diri atau membatasi diri pada reaksi ad hoc.

Perubahan sistemik yang konkret diperlukan untuk meningkatkan mekanisme pertahanan dan membangun ketahanan jangka panjang, baik bagi negara maupun masyarakat.

"Di antara langkah-langkah proaktif, prioritas harus diberikan untuk mendukung Ukraina, yang tidak hanya dapat secara efektif melemahkan potensi militer Rusia di medan perang, tetapi juga di ruang informasi negara tersebut," kata Katarzyna Chawrylo.

Hal ini, menurutnya dapat memaksa Kremlin untuk menghadapi topik-topik yang tidak nyaman, termasuk kegagalan militer di masa lalu seperti pembebasan Kherson, invasi Ukraina ke wilayah Kursk, atau serangan pesawat nirawak terhadap fasilitas energi jauh di dalam Rusia.

"Langkah nyata lainnya di tingkat aliansi adalah memperkuat kerja sama militer di dalam NATO dengan fokus melindungi sisi timur, sesuai dengan pepatah: jika menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang," kata dia. 

Peningkatan kemampuan pencegahan secara sistematis merupakan salah satu dari sedikit bentuk komunikasi strategis yang dapat diterima dan diinterpretasikan dengan tepat di Kremlin.

Keputusan yang diumumkan oleh Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada 12 September untuk meluncurkan inisiatif Eastern Sentry , yang mencakup pengerahan aset udara NATO tambahan seperti pesawat tempur Prancis dan Inggris serta helikopter Ceko untuk berpatroli di sisi timur, merupakan langkah ke arah yang tepat.

Baca juga: NATO Siaga Perang, Operasi Eastern Sentry Diluncurkan Usai Agresi Rusia ke Polandia

"Sanksi juga tetap menjadi alat tekanan yang krusial terhadap Rusia dan cara untuk mengurangi kapasitasnya dalam menimbulkan kerugian," katanya. 

Katarzyna Chawrylo menambahkan, sanksi politik, ekonomi, dan bahkan olahraga harus diperketat dan diperkuat.

"Perang terus berlanjut dan Rusia, yang berpura-pura terlibat melalui perundingan damai, terus menghancurkan Ukraina dan membunuh warga Ukraina. Saat ini tidak ada alasan bagi Barat untuk mempertimbangkan pencabutan atau pelonggaran sanksi," katanya.

Malahan, laporan dari Rusia tentang memburuknya situasi ekonomi seharusnya dilihat sebagai bukti efektivitas sanksi dan insentif untuk mengintensifkannya.

Perang Melawan Disinformasi dan Propaganda

"Dalam perang melawan disinformasi dan propaganda, media oposisi Rusia di pengasingan dapat membantu dengan menyoroti masalah-masalah yang coba disembunyikan Kremlin, terutama karena mereka tetap memiliki akses ke khalayak di dalam Rusia," ujarnya

Media-media ini, kata dia, layak mendapatkan dukungan sistematis dan fleksibel dari Barat, karena mereka berfungsi sebagai saluran komunikasi vital dengan warga Rusia di dalam negeri. Mereka juga menyediakan informasi yang andal tentang negara dan kebijakannya, yang sangat dibutuhkan saat ini.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan