Mantan Sekjen Liga Arab Amr Moussa: Turki Lebih Berbahaya Ketimbang Iran Bagi Dunia Arab
Amr Moussa meyakini kalau Turki lebih menjadi ancaman bagi dunia Arab ketimbang Iran. Apa alasannya, berikut penjelasannya.
Mantan Sekjen Liga Arab Amr Moussa: Turki Lebih Berbahaya Ketimbang Iran
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Sekretaris Jenderal Liga Arab dan mantan Menteri Luar Negeri Mesir, Amr Moussa percaya kalau bahaya Turki di kawasan Arab jauh lebih besar daripada peran Iran.
Karena hal ini, kata dia, Turki memerlukan pemantauan lebih dekat.
Baca juga: Keputusan Radikal Spanyol: Batal Beli F-35 AS, Lirik Jet Tempur Generasi Kelima KAAN Turki
Dalam wawancara televisi dengan MBC, Moussa mengatakan, Turki memiliki rencana dan strategi yang spesifik, dibandingkan ketergantungan Iran pada doktrin agama dan konflik antara Sunni dan Syiah, konflik yang ia gambarkan sebagai "tidak rasional."
"Musa menekankan kalau penggunaan "antagonisme Syiah-Sunni sangat tercela dan tidak dapat diterima, serta membuat kebijakan tidak dapat dipertahankan"," tulis lansiran Khaberni, dikutip Minggu (24/8/2025)
Di sisi lain, kata dia, Turki "menginginkan kendali strategis,".
Dia lalu merujuk pada keberadaan pangkalan militer Turki di Teluk dan Laut Merah, di samping keberadaannya di Laut Mediterania dan Laut Hitam.
Ia melanjutkan, "Ini adalah posisi dan gerakan strategis yang sangat berbahaya, dan gerakan ini tidak hanya terjadi di dunia Arab, tetapi juga di negara-negara berbahasa Turki.
Ankara juga ingin bergabung dengan Uni Eropa dan berunding dengan Washington dan Moskow secara bersamaan.
"Ini adalah isu-isu besar dan kebijakan yang lebih penting yang harus diikuti dengan perhatian yang lebih besar daripada kebijakan Sunni, Syiah, dan sorban," ujarnya.
Moussa merujuk pada inisiatifnya, yang ia usulkan kepada para pemimpin Arab saat memimpin Liga Arab.
Usulannya tersebut adalah menghubungkan Liga Arab dengan negara-negara tetangga dunia Arab.
Ia menekankan kalau inisiatif tersebut bukanlah proposal untuk "aliansi dengan Turki dan Iran," seperti yang digambarkan oleh media Arab, melainkan bertujuan untuk "membentuk Liga Tetangga Arab" yang mencakup negara-negara Afrika, Mediterania, dan Asia, termasuk Turki, Iran, dan Israel.
Ia menyatakan kalau dia menghadapi hambatan untuk bergabungnya Iran dan Israel, karena masalah kedua negara tersebut dengan dunia Arab.
Pada akhirnya, sejumlah pemimpin Arab menolak inisiatif tersebut, yang, menurutnya, akan mengubah Liga Arab dari 22 negara anggota menjadi 44, dengan mengikutsertakan negara-negara Arab tetangga.

Siapa Amr Moussa
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
Simposium Internasional ke-17 PPI Dunia: Aspirasi Diaspora Pelajar Indonesia Menggema di Turki |
![]() |
---|
Prediksi Skor Al Wahda vs Al Ittihad: Beda Kelas, Laga Mudah untuk Benzema Cs |
![]() |
---|
Dobel Kebahagiaan Ronaldo: Al Nassr Catatkan Start Apik yang Langka, CR7 Pulang Bawa Trofi Top Skor |
![]() |
---|
Andre Onana Bersinar di Liga Turki: Bikin 8 Penyelamatan dan Raih Rating Tertinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.