Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.276: Kyiv Uji Coba Rudal Flamingo, Jangkauan Capai 3.000 Kilometer

Zelensky mengumumkan berhasil menguji coba rudal jelajah jarak jauh bernama Flamingo, yang mampu menghantam target sejauh 3.000 kilometer.

Kantor Kepresidenan Ukraina
RUDAL JELAJAH FLAMINGO - Gambar ini diambil dari Kepresidenan Ukraina pada Selasa (3/6/2025), memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky berbicara dalam acara KTT Sembilan Negara Nordik dan Bukares pada Senin, 2 Juni 2025. Zelensky mengomentari usulan Rusia soal gencatan senjata 2-3 hari untuk evakuasi jenazah tentara dan korban lain di Ukraina setelah perundingan di Istanbul pada 2 Juni 2025. Zelensky mengumumkan bahwa negaranya telah berhasil menguji coba rudal jelajah jarak jauh bernama Flamingo, yang mampu menghantam target sejauh 3.000 kilometer. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia–Ukraina telah berlangsung selama 1.276 hari pada Jumat (22/8/2025).

Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina terus memburuk, dengan negosiasi damai yang belum menunjukkan kemajuan.

Di tengah situasi tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa negaranya telah berhasil menguji coba rudal jelajah jarak jauh bernama Flamingo, yang mampu menghantam target sejauh 3.000 kilometer.

Rudal jelajah Flamingo dikembangkan oleh perusahaan Ukraina bernama Fire Point.

Hulu ledak rudal jelajah Flamingo diperkirakan seberat 1.150 kilogram, jauh lebih besar dibanding rudal Storm Shadow buatan Inggris-Prancis, dilansir The War Zone.

Desain rudal jelajah Flamingo mirip dengan rudal FP-5 buatan perusahaan Milanion dari Uni Emirat Arab (UEA), yang juga memiliki jangkauan 3.000 kilometer dan kecepatan hingga 950 kilometer/jam.

Keberadaan rudal ini pertama kali diungkap oleh jurnalis foto Associated Press, Efrem Lukatsky, melalui unggahan di media sosial.

Zelensky juga mengecam serangan Rusia terhadap perusahaan elektronik asal AS, Flex, di wilayah Zakarpattia, yang menurutnya menunjukkan jelas niat agresif Moskow.

Flex Ltd bergerak di bidang jasa manufaktur elektronik (EMS) dan desain produk asli (ODM).

Dilansir laman resminya, Flex dikenal sebagai mitra manufaktur bagi banyak merek besar dunia dan memiliki reputasi sebagai salah satu perusahaan paling etis dan inovatif dalam bidang teknologi dan produksi global

Didirikan pada tahun 1969 dengan nama Flextronics, perusahaan ini kini berkantor pusat operasional di Austin, Texas, meskipun secara hukum berbasis di Singapura.

Baca juga: Kelangkaan Bahan Bakar Melanda Timur Jauh Rusia, Serangan Ukraina Membuat Kilang Minyak Lumpuh

Flex Ltd tercatat memperkerjakan sekitar 148.000 karyawan di lebih dari 30 negara.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump memberikan tambahan waktu dua minggu untuk menilai kelanjutan perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.

Pertikaian kedua negara bukanlah konflik yang muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil dari ketegangan historis yang terus membara sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Saat Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya, hubungan antara Moskow dan Kyiv mulai dipenuhi kecurigaan dan perebutan pengaruh.

Ketegangan meningkat tajam pada 2014, ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Ukraina.

Sebagai respons, Rusia mencaplok Krimea dan mulai mendukung kelompok separatis bersenjata di wilayah Donbas.

Konflik yang semula bersifat regional ini akhirnya meletus menjadi invasi skala penuh pada Februari 2022, menandai babak baru dalam sejarah perang modern Eropa.

Perang ini bukan hanya soal wilayah dan kekuasaan, tetapi juga soal narasi, legitimasi, dan masa depan tatanan internasional.

Di hari ke-1.276, dunia menyaksikan bahwa akar konflik masih dalam dan jalan menuju perdamaian masih panjang.

Berikut adalah rincian lengkap peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.276:

Ukraina Uji Coba Rudal Flamingo Jarak 3.000 Kilometer

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan negaranya telah menguji coba rudal jelajah jarak jauh baru.

Rudal tersebut diberi nama Flamingo dan mampu menghantam target sejauh 3.000 kilometer.

“Rudal tersebut telah menjalani uji coba yang sukses. Saat ini, ini adalah rudal kami yang paling sukses,” kata Zelensky kepada wartawan.

Ia menambahkan produksi massal dapat dimulai pada Februari mendatang.

Zelensky: Serangan Besar Rusia Tanda Tolak Negosiasi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia menghindari negosiasi damai, The Guardian melaporkan.

Pernyataan itu disampaikan setelah serangan besar-besaran dilancarkan Moskow di berbagai wilayah Ukraina.

Menurutnya, serangan terbaru melibatkan 574 pesawat tanpa awak dan 40 rudal, menjadikannya salah satu yang terbesar sejauh ini.

Zelensky Sebut Serangan di Flex Ungkap Niat Rusia

Volodymyr Zelensky menilai serangan Rusia ke perusahaan elektronik asal AS, Flex, di wilayah Zakarpattia, sangat mengungkapkan niat Moskow.

Menurutnya, langkah itu menunjukkan Rusia berusaha menghindari inisiatif perdamaian yang dipimpin Presiden AS Donald Trump.

“Sekarang, sinyal dari Rusia, sejujurnya, tidak senonoh. Mereka tidak ingin mengakhiri perang. Mereka terus melancarkan serangan besar-besaran,” kata Zelensky.

Lavrov Tolak Penempatan Pasukan Eropa di Ukraina

Moskow kembali memperjelas posisinya terkait prospek perundingan damai.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut penempatan pasukan Eropa di Ukraina adalah bentuk “intervensi asing”.

Ia menegaskan hal tersebut sama sekali tidak dapat diterima oleh Rusia.

Lavrov juga menekankan Kremlin harus memiliki hak veto atas setiap dukungan keamanan bagi Ukraina pascaperang.

Trump Tambah Dua Pekan untuk Pikirkan Perundingan Damai

Presiden AS Donald Trump memberikan tambahan waktu dua minggu untuk menilai perundingan damai Rusia-Ukraina.

“Setelah itu, mungkin kita harus mengambil pendekatan yang berbeda,” kata Trump kepada Newsmax.

Trump sebelumnya beberapa kali menetapkan tenggat waktu, mulai 24 jam hingga 10 minggu, namun tidak pernah dipenuhi.

Serangan di Lviv dan Kherson Tewaskan Dua Warga

Serangan di kota Lviv, Ukraina barat, menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.

Gubernur Maksym Kozytskyi mengatakan serangan itu juga merusak 26 rumah.

Di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina tenggara, otoritas melaporkan kerusakan pada bisnis, rumah, dan saluran gas.

Penembakan di kota Kherson kemudian menewaskan satu orang dan melukai lebih dari selusin orang.

Baca juga: Rusia Kembalikan 1.000 Jenazah Tentara Ukraina yang Tewas di Donetsk, Luhansk, dan Zaporizhzhia

Kim Jong-un Hormati Pasukan Korut yang Bertempur di Rusia

Media pemerintah KCNA melaporkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengadakan upacara penghormatan bagi pasukan negaranya yang bertempur di pihak Rusia pada Jumat (22/8/2025).

Menurut Korea Selatan, sekitar 15.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke medan perang dan 600 tentara di antaranya dilaporkan tewas.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved